Selain itu, hubungan dagang Indonesia-Somalia selalu pada kondisi neraca yang hampir seluruhnya surplus bagi Indonesia. Sejumlah komoditi ekspor unggulan Indonesia adalah tekstil, produk turunan kelapa sawit, dan produk turunan kertas.
Di Somalia, sarung tenun goyor khas Indonesia merupakan produk yang sangat dikenal dan diminati oleh penduduk setempat. Adapun data statistik ekspor Indonesia yang ada tidak merefleksikan ekspor produk ke Somalia melalui negara ketiga, sehingga tidak mencerminkan nilai keseluruhan ekspor Indonesia ke Somalia.
Untuk meningkatkan hubungan baik yang telah terjalin tersebut, Indonesia saat ini berupaya menginisiasi pembahasan Preferential Tariff Agreement (PTA) dengan pemerintah Somalia untukmenurunkan hambatan perdagangan atas komoditas-komoditas unggulan kedua negara.
Somalia sendiri dikenal sebagai penghasil dan pengekspor hewan ternak berupa sapi, kambing, dan unta, serta merupakan salah satu penyedia daging ternak terbesar ke Arab Saudi pada musim Haji.
Selain itu, negara tersebut juga merupakan salah satu pengekspor wijen ke Eropa. “Kami ingin menjadikan perdagangan RI – Somalia sebagai hubugan yang win-win,”ujar Dubes yang sebelumnya menjabat sebagai Konjen RI Jeddah tersebut.
Hubungan perdagangan yang berjalan baik ini tidak lepas dari peran para warga Somalia alumni perguruan tinggi Indonesia. Saat ini tercatat terdapat lebih dari 20 orang alumni yang tersebar di berbagai wilayah di Somalia. Berawal dari kebiasaan menggunakan produk-produk Indonesia saat kuliah, sebagian dari para alumni tersebut menjadi importir berbagai kebutuhan dari Indonesia.
Safia Shukri, salah satu alumnus Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Jakarta, misalnya, saat ini memiliki beberapa toko kecil yang menjual kebutuhan sehari-hari asal Indonesia. Barang-barang yang terkadang sulit ditemui di luar Indonesia, seperti minyak kayu putih dan suplemen herbal menjadi barang favorit yang sering dicari masyarakat di Mogadishu.
“Awalnya susah mengajak orang-orang untuk memakai kayu putih dan suplemen herbal, namun setelah diajarkan dan mereka rasakan khasiatnya, mereka mulai tertarik dan sering membeli,” jelas Safia.