Refly Harun Kaget Shalat Subuh di Indonesia Terlalu Cepat, Prof Tono Saksono: Hal Itu Dapat Dibuktikan

- 20 Desember 2021, 12:55 WIB
Refly Harun Kaget Sholat Subuh di Indonesia Terlalu Cepat, Prof Tono Saksono: Terlalu Cepat 20 Menit
Refly Harun Kaget Sholat Subuh di Indonesia Terlalu Cepat, Prof Tono Saksono: Terlalu Cepat 20 Menit /YouTube/Refli Harun

JURNAL MEDAN - Refly Harun baru-baru ini membahas waktu shalat subuh di Indonesia bersama Prof Tono Saksono.

Prof Tono Saksono merupakan seorang yang ahli dalam bidang citra satelit (remote sensing). Prof Tono merupakan lulusan S1 dari Universitas Hamka, Jakarta.

Ia melanjutkan pendidikan S2 nya di Ohio University dan pendidikan Doktoralnya di University of London.

Baca Juga: Hari Apes Paridhi, Dari Kokila, Jigar sampai Hetal 'Nyap-Nyap' Semua! Sinopsis Gopi ANTV Episode 279 Hari Ini

Prof Tono Saksono mengatakan bahwa waktu shalat Subuh di Indonesia itu terlalu cepat 20 menit.

"Hal ini dapat dibuktikan, dengan beberapa alat yang dapat diakses oleh semua masyarakat dan mampu dipahami oleh orang awam," kata Prof Tono Saksono di channel YouTube Refil Harun dikutip Jurnal Medan,  Senin 20 Desember 2021.

Refly Harun menanyakan apakah penelitian yang dilakukan oleh Prof Tono Saksono itu hanya waktu sholat Subuh di Indonesia saja.

Baca Juga: Prediksi Line Up Pemain PSMS Medan vs PSIM Yogyakarta di Babak 8 Besar Liga 2 2021 Live Indosiar Malam Ini

Profesor lulusan University of London ini mengatakan bahwa mereka tidak hanya meneliti waktu Subuh hanya di Indonesia saja, namun hampir 70-an negara.

"Penelitian ini bukan hanya di Indonesia, namun ada 70 an negara yang kami teliti, dan hampir 3 sampai 5 titik di tiap negara," Ujarnya.

Refly Harun terus mengorek informasi terkait waktu shalat Subuh ini kepada Prof Tono saksono.

Baca Juga: Spoiler dan Link Nonton Our Beloved Summer Episode 5, Drakor yang Trending di Netflix

"Gini Prof, kenapa di Indonesia bisa tidak sesuai waktu sholatnya?" Tanya Refly.

Prof Tono Saksono menjelaskan bahwa mengenai waktu shalat Subuh itu adalah dari Departemen Agama, sehingga dalam menentukan waktu sholat Subuh itu harus disertai bukti yang mampu dilihat dan dipahami oleh orang awam.

Ia menjelaskan bahwa pada tahun 2017 pernah mencoba melakukan komunikasi kepada Kementerian Agama dan akan diundang untuk membahas terkait waktu sholat Subuh, namun tidak pernah diundang lagi.

Baca Juga: UPDATE! Pumpkin Warrior Top and Star Soul Weapon Loot Crate SEGERA Klaim Kode Redeem FF Hari Ini

"Kami pernah diundang dan han sekali. Saya asa bukti video, pada detik ke berapa fajar itu datang, dan orang awam bisa melihat," Ungkapnya.

Prof Tono mengatakan bahwa jika ingin mengatakan tentang kemaslahatan umat itu harus ada bukti yang jelas karena menyangkut permasalahan akhirat.

"Dalam transaksi jual beli saja harus ada barang yang jelas,wailul lil-muṭaffifīn, celakalah bagi orang yang curang, tidak transparan. Saya ilmuwan, saya bertransaksi dengan memaparkan bukti," ujarnya.***

Editor: Ahmad Fiqi Purba


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah