Network
JURNAL MEDAN - Politisi Ruhut Sitompul kini kembali membuat geger masyarakat Indonesia.
Lewat sebuah cuitannya di Twitter, dia dianggap telah menghina suku Papua dan juga Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Ruhut Sitompul dalam cuitannya Twitternya membagikan foto editan Anies Baswedan seolah menggunakan pakaian adat Papua.
Baca Juga: Teks Khutbah Jumat Bulan Syawal, Tema LGBT Dalam Pandangan Islam, Dampak dan Cara Pencegahannya
Usai memposting foto tersebut, banyak pihak mengkritik dan menyayangkan tindakan politisi PDI Perjuangan tersebut.
Mantan Komisioner Komnas HAM asal Papua, Natalius Pigai bahkan menyebut, Ruhut Sitompul postingan tersebut mengandung unsur penghinaan.
Dia pun mempertanyakan maksud Ruhut Sitompul mengunggah foto editan Anies Baswedan tersebut.
Baca Juga: Tahapan dan Jadwal Lengkap Pilkada 2024, Pendaftaran Calon Kepala Daerah Dimulai 28 Agustus 2024
"Apakah itu benar foto Pak Anies atau bukan? Kalau editan atau diedit, maka ada makna blasphemy (penghinaan)," ujar Pigai.
Sementara itu, doker Berlian Idris juga menyayangkan tindakan Ruhut Sitompul. Menurutna, tindakan Ruhut selain menghina Anies Baswedan juga menghina orang Papua.
"Ini betul2 rasisme yg ga lucu. Selain menghina pak @aniesbaswedan, pak Ruhut juga menghina saudara kita orang Papua," tulis dokter Berlian Idris di akun Twitternya, Kamis 12 Mei 2022.
"Hancur Indonesia kalau perilaku seperti ini dibiarkan," tambahnya.
Mendapat kritikan dan kecaman dari berbagai pihak, Ruhut Sitompul justru membela diri.
Menurutnya, unggahan tentang foto Anies Baswedan yang diposting di Twitternya merupakan bentuk sindirannya kepada Gubernur DKI Jakarta tersebut.
Dia menjelaskan, foto tersebut didapatkannya dari media sosial dan mengunggah ulang di akun Twitternya.
Ruhut menjelaskan, dia bermaksud menyindir Anies Baswedan yang kerap menggunakan pakaian adat daerah yang tengah dikunjunginya.
"Biar dibilang orang Indonesia asli," tutur Ruhut.
Menurut Ruhut, foto tersebut sama sekali tidak mengandung unsur penghinaan.
"Kok jadi penghinaan? Enggak ada penghinaan, tapi mereka suka menghina," bela Ruhut.
