Dalam keterangan itu Rahmat sekaligus mengkritik berbagai alasan pemerintah menaikkan harga BBM yang selalu sama selama 15 tahun.
"Yang kami sesalkan selama 15 tahun terakhir ini, setiap pemerintah ingin menaikkan harga BBM selalu menggunakan narasi subsidi salah sasaran atau subsidi dinikmatin orang kaya," jelasnya.
Sementara DPR terlihat selalu menolak kebijakan pemerintah terkait harga BBM dinilai hanya memainkan alasan populis dan demi elektibilitas.
Sementara DPR tidak pernah memberikan solusi menyeluruh tanpa mengeluarkan skema yang tuntas.***