Kerusuhan Arema FC vs Persebaya ini tentunya mendapat sorotan dari berbagai pihak. Salah satunya dari Menko Polhukam Mahfud MD.
Mahfud MD menegaskan bahwa korban tewas bukan karena perkelahian antar suporter Arema FC vs Persebaya namun akibat kepanikan ditembakkan gas air mata.
Diketahui suporter Persebaya dilarang hadir di Stadion Kanjuruhan yang memiliki kapasitas 38 ribu penonton namun tiket yang dicetak sebanyak 41 ribu.
"Para korban pada umumnya meninggal karena desak-desakan, saling himpit, dan terinjak-injak, serta sesak nafas," kata Mahfud MD melalui akun Instagram-nya, Minggu, 2 Oktober 2022.
Baca Juga: UPDATE TERBARU Kode Redeem FF 2 Oktober 2022 Lengkap Cara Menukarkan, Segera Klaim Hadiah Gratisnya!
Mahfud MD juga mengungkapkan betapa abainya panitia terhadap laga tersebut.
Kata dia, sejak sebelum pertandingan pihak aparat sudah mengantisipasi melalui koordinasi dan usul-usul teknis di lapangan.
Misal, kata dia, pertandingan agar dilaksanakan sore, bukan malam hari sehingga jumlah penonton agar disesuaikan dengan kapasitas stadion yakni 38.000 orang.
"Tapi usul-usul itu tidak dilakukan oleh Panitia Pelaksana yang tampak sangat bersemangat. Pertandingan tetap dilangsungkan malam dan ticket yang dicetak jumlahnya 42.000," jelas Mahfud MD.