Untuk poin ini Bahtiar unggul karena dinilai sebagai sosok yang ramah dan merakyat (34 persen), netral dari kepentingan politik (27 persen), dan netral dari polarisasi politik masa lalu (11 persen).
"Bahtiar dianggap masyarakat Jakarta sebagai tokoh yang paling mungkin meredam polarisasi, dan ini bagus karena akan berdampak pada kepercayaan publik atas penunjukan Pj Gubernur," ujar Dedi saat merilis hasil survei IPO, Rabu, 5 Oktober 2022.
Bahtiar juga memiliki tiga faktor kuat. Pertama, ia dinilai mapan dan punya kapasitas dalam hal birokrasi.
Kedua, tidak memiliki latar belakang politis. Ketiga, memiliki integritas sebagai ASN.
Menurut Dedi, posisi Bahtiar yang saat ini tercatat sebagai ASN di Kemendagri, menjadikan ia dinilai publik sebagai sosok yang paling netral di antara dua calon Pj Gubernur Jakarta lainnya sehingga terbebas dari intervensi dan kepentingan politik.
Sementara Heru Budi Hartono saat ini menjabat sebagai Kepala Sekretriat Kepresidenan, kemudian Marullah Matali menduduki jabatan Sekretaris Daerah Pemprov DKI Jakarta.
"Bahtiar diuntungkan oleh posisinya di Kemendagri, dengan posisi itu ia manjadi satu-satunya tokoh yang bebas persepsi, bukan orangnya Anies Baswedan, juga bukan orangnya Jokowi. Ini harapan publik mengapa Bahtiar diunggulkan untuk rekomendaesi Pj Gubernur," pungkasnya.
Survei IPO dilakukan di DKI Jakarta secara hybrid (melalui kuesioner digital dan sambungan telepon) dengan jumlah responden 400 orang melalui sambungan telepon dan 1.000 orang melalui kuesioner digital.
Baca Juga: Survei Pemilu 2024 PRMN-Promedia: 86,4 Persen Responden Setuju Presiden Harus Aktif di MEDIA SOSIAL