Beberapa tahun lalu ia datang ke kajianku. Setelah itu ia selalu hadir di banyak tempat.
Aku tidak tau apa perannya di setiap acara. Kadang dia bawa motor untuk bonceng aku saat krodit (crowded).
Kadang dia jadi bodyguard ngawal saat jamaah ramai menuju lokasi acara. Seringkali dia membawakan sandal dan sepatu.
Kami selalu bersama. Di Jogja beberapa kali. Di Jakarta, di Medan beberapa bulan lalu.
Baca Juga: Deretan Mobil Mewah Milik Teddy Minahasa, Intip kekayaan Kapolda Jatim yang Mencapai 30 Milyar
Di Lombok, kami buat podcast santai tentang ekonomi keummatan, karena dia fokus di ternak kambing, cafe dan usaha-usaha membangkitkan ekonomi ummat.
Setiap lelang penggalangan dana, dia beli, tapi barang lelang tidak dia ambil. Ku ingat waktu di Medan, lelang bros, tidak dia ambil.
Gayanya cuek, santai, pakai kaos oblong terus. Terakhir kami di Jogja, dia bawa aku untuk peletakan batu pertama buat masjid dan rumah Qur'an.
"Ini masjid yang ke sembilan ratus sekian Ustadz," katanya.