Network
JURNAL MEDAN - Survei Warna Institut (WI) menyatakan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto sebagai sosok Capres yang banyak dipilih oleh pemilih perempuan.
Survei ini berangkat dari partisipasi pemilih perempuan dalam kontestasi politik Indonesia yang tidak bisa dipandang sebelah mata.
Di Pilpres 2019, partisipasi pemilih perempuan secara nasional sebesar 80,67 persen atau naik 8,45 persen jika dibandingkan Pilpres 2014 sebesar 72,22 persen.
Bandingkan dengan partisipasi laki-laki pada Pilpres 2019 dan 2014 yang masing-masing sebesar 77,34 persen dan 66,95 persen. Data ini malah memperlihatkan penurunan.
Direktur Eksekutif Warna Institut (WI) Kristin Ervina mengungkapkan hasil penelitian terhadap sampel 2400 perempuan yang sudah memiliki hak pilih pada Pemilu 2024 di 34 provinsi.
Hasilnya, sebanyak 63,2 persen pemilih perempuan mengetahui bahwa tahun 2024 bakal digelar Pemilu.
"Sedangkan sebanyak 36,8 persen belum dan kurang tahu akan adanya Pemilu 2024," kata Kristin Ervina dalam keterangan yang diterima Jurnalmedan.com, Selasa, 8 November 2022.
Baca Juga: Jokowi Kirim Kode King Maker, Para Menteri Diberi Angin Segar Untuk Nyapres, Persaingan Harus Sehat
Survei ini juga menemukan sebanyak 80,6 persen pemilih perempuan yakin pemerintahan Jokowi akan berhasil memulihkan perekonomian nasional yang bakal berdampak pada ekonomi rumah tangga.
Kemudian sebanyak 10,8 persen tidak yakin, sementara 8,6 persen responden tidak memberikan jawaban.
Penelitian ini juga menyimpulkan 43,3 persen pemilih perempuan menganggap perbaikan ekonomi sebagai masalah utama yang harus diselesaikan presiden penerus Jokowi.
Lebih lanjut, hasil penelitian ini juga menemukan adanya preferensi pemilih perempuan terkait tokoh yang paling dirasakan efeknya oleh kaum hawa melalui kebijakan dan program kerjanya.
Baca Juga: Profil Yusuf Mansur, Kawan Hary Tanoe yang Siap Terjun ke Politik Jadi Caleg Perindo
Untuk pertanyaan ini, Presiden Jokowi dipilih 88,7 persen pemilih perempuan lewat program kerjanya yang dirasakan langsung oleh pemilih perempuan.
Di urutan kedua muncul nama Menko Perekonomian Airlangga Hartarto yang dipilih oleh 71,2 persen pemilih perempuan karena program kerjanya berdampak.
Selanjutnya, Menteri Sosial Tri Rismaharini sebanyak 60,8 persen dan Menteri Keuangan Sri Mulyani 60,1 persen.
Sementara tokoh lain seperti Menhan Prabowo Subianto, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Menteri BUMN Erick Thohir, Menperkeraf Sandiaga Uno, Ketua DPR RI Puan Maharani dan Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan rata-rata dibawah 15 persen.
Dari hasil penelitian tersebut, pemilih perempuan kemudian ditanyakan tentang preferensi dalam menentukan pilihan terhadap Capres-Cawapres dan parpol di Pemilu 2024.
Dari 2400 responden pemilih perempuan, sebanyak 48,2 persen menginginkan presiden dan wakil presiden memiliki istri atau sudah berkeluarga.
Kemudian 39,2 persen pemilih perempuan tidak memasalahkan presiden dan wakil presiden yang belum beristri atau pernah berkeluarga. Sisanya 12,6 persen tidak masalah untuk kedua-duanya.
Dalam penelitian ini juga ditemukan fakta ketika ditanyakan secara spontan tokoh mana yang dipilih jika Pilpres digelar hari ini.
Baca Juga: Sinopsis YEHH JADU HAI JINN KA 8 November 2022: Roshni Gagal Membongkar Kebohongan Alia
Hasilnya, 26,7 persen pemilih perempuan memilih Airlangga Hartarto, diikuti Prabowo Subianto 18,2 persen, Puan Maharani 10,2 persen, Tri Rismaharini 5,1 persen, dan Sri Mulyani 4,3 persen.
Berikutnya Ganjar Pranowo 4,2 persen, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) 3,1 persen, Sandiaga Uno 2,8 persen, Susi Pudjiastuti 2,4 persen, Anies Baswedan 2,2 persen, Erick Thohir 2,1 persen dan tidak memberikan jawaban 18,7 persen.
Saat dimunculkan simulasi nama tokoh sebagai bakal Capres dan diberikan pertanyaan jika Pilpres digelar hari ini, tokoh mana yang manjadi pilihan pemilih perempuan?
Hasilnya, 28,4 persen memilih Airlangga Hartarto, di urutan kedua Prabowo Subianto 19,2 persen. Kemudian Andika Perkasa 9,1 persen.
Selanjutnya Puan Maharani 8,3 persen, Ganjar Pranowo 7,2 persen, Sri Mulyani 4,2 persen, Susi Pudjiastuti 3,4 persen, Tri Rismaharini 3,3 persen, Anies Baswedan 3.1 persen, Erick Thohir 2,1 persen, Sandiaga Uno 0,8 persen
"Dan sebanyak 10,9 persen tidak mengisi jawaban pada kuisioner," ujar Kristin.
Untuk elektabilitas parpol di mata pemilih perempuan, sebanyak 18,1 persen memilih Partai Golkar, kemudian di urutan kedua 16,6 persen memilih PDI Perjuangan dan 16,3 persen memilih Gerindra
Berikutnya 6,4 persen memilih PKS. Partai Demokrat 6,1 persen, PKB 5,6, PAN 4,3 persen, PPP 4,1 persen, NasDem 3,1 persen, dan gabungan parpol lainnya sebanyak 5,2 persen, sedangkan yang tidak memilih 14,2 persen.
Menanggapi hasil survei Warna Institut, pengamat politik, Arifki Chaniago menilai hasil survei membuktikan pemilih perempuan berpengaruh besar di Pemilu 2024.
Terkait dukungan pemilih perempuan terhadap Airlangga Hartarto, menurut Arifki sangat besar jika dilihat dari fakta hasil survei.
Apalagi sosok Airlangga sudah dikenal sebagai tokoh nasional dan Ketua Umum Golkar yang berdampak signifikan.
"Airlangga cukup memiliki peluang untuk mendapat dukungan dari kalangan perempuan sebagai Capres 2024. Selain sebagai Ketua Umum Golkar, figur Airlangga juga cukup dikenal di kalangan perempuan," kata Arifki Chaniago kepada wartawan, Selasa, 8 November 2022.
Berdasarkan hasil survei tersebut, Arifki menilai Airlangga memiliki sosok kebapakan sehingga bisa dekat dengan kaum muda, khususnya perempuan milenial.
"Ya kalau Airlangga itu mendapatkan hati bagi kaum perempuan milenial, karena sosok kebapakannya dan kedekatan dengan kaum muda," ujarnya.
Hasil survei WI juga bisa disimpulkan dengan peluang suara atau dukungan kaum hawa memilih Airlangga Hartarto sebagai Capres 2024 dengan sosok seorang yang sudah matang.
Selain itu, ada faktor emak-emak dan ibu rumah tangga berusia muda/milenial yang juga memiliki suara signifikan.
"Airlangga bisa menjadi sosok atau figur yang bisa menjadi idola kaum perempuan, baik kalangan emak-emak dan kaum wanita milenial," ucapnya.
Meski demikian, Golkar dan Airlangga jangan berhenti untuk bekerja keras mendapatkan suara perempuan dengan melakukan berbagai pendekatan.
"Golkar dan Airlangga harus kerja keras untuk mendekati kaum hawa, baik emak-emak dan perempuan milenial," pungkasnya.***
