Akses Video di Indonesia Meningkat Saat Bulan Ramadan, Orang-orang Butuh Konten Promosi dan Belanja

- 20 Januari 2023, 11:14 WIB
Ilustrasi menonton video
Ilustrasi menonton video /Tangkapan Layar YouTube.com/Disdukcapil Kabupaten Cirebon

JURNAL MEDAN - Hasil survei terbaru dari Meta menyatakan 68 persen orang di Indonesia mengakses video selama bulan Ramadan.

Survei terbaru Meta bekerja sama dengan YouGov juga menyebutkan sebanyak 68 persen konsumen di Indonesia menghabiskan lebih banyak waktu untuk menonton konten video selama bulan Ramadan, salah satunya mencari konten promosi dan belanja.

Survei juga menunjukkan bahwa dua dari tiga orang Indonesia menonton konten video tersebut dari platform-platform Meta seperti Instagram dan Facebook.

Baca Juga: Sinopsis Anupamaa Jumat 20 Januari 2023: Dendam! Ibu Anupama Tak Sudi Beri Maaf Vanraj Sampai Mati

Menurut Meta, hal ini juga menentukan keputusan berbelanja para konsumen.

Satu dari tiga orang menempatkan video daring sebagai kanal utama untuk menentukan apa yang hendak mereka beli.

Country Director Meta di Indonesia Pieter Lydian mengatakan saat ini penting bagi pemilik merek/jenama untuk memaksimalkan momentum Ramadan melalui kampanye atau iklan dalam format video.

"Dengan metode video saat ini penting sekali. Interaksi, koneksi itu menjadi penting. Dan connections itu mesti dibangun jauh hari sebelumnya, sebelum terjadinya transaksi," kata Pieter dilansir Antara, Jumat, 20 Januari 2023.

Baca Juga: ENDING Sinopsis Film Kabhi Alvida Naa Kehna Mega Bollywood: Kisah Perselingkuhan Guru dan Mantan Pesepak Bola

Meta mencatat kategori konten yang banyak diminati di Indonesia antara lain komunitas dan kebersamaan (84 persen) serta hiburan dan inspirasi (85 persen).

Hadirnya kreator konten selama bulan Ramadan dapat menjadi peluang bagi bisnis untuk memasarkan produk mereka secara digital.

Pasalnya, satu dari dua konsumen di Indonesia mempercayai bisnis yang bermitra dengan kreator.

"Satu di antara dua orang itu merasa lebih nyaman jika ada kreatornya. Kalau kreator mengatakan [mempromosikan produk], melihat data kami, konversi terjadi orang melakukan pembelian itu ketika di-type dengan kreator," kata Pieter.

Baca Juga: Ini Deretan Modus Pelanggaran Dana Kampanye di Pemilu, KPU dan PPATK Siapkan Langkah Pencegahan

Survei dari Meta juga menyebutkan bahwa dua dari tiga orang lebih memilih berkomunikasi dengan bisnis melalui layanan perpesanan dibandingkan surel (email) dan telepon.

Selama bulan Ramadan, delapan dari sepuluh konsumen menggunakan layanan perpesanan dan sekitar tujuh dari sepuluh konsumen telah menggunakan layanan perpesanan dari teknologi-teknologi Meta seperti WhatsApp, Instagram Direct Message, serta Facebook Messenger.

"Ternyata orang ter-connect pada business itu melalui business messaging. Jadi 8 dari 10 orang itu akan connect ke business melalui business messaging. Dan business messaging yang dipakai adalah 70 persen di platform-nya kami," kata Pieter.

Ramadan menjadi momen yang tepat bagi orang-orang di Indonesia untuk saling terhubung dan berbagi inspirasi kebaikan melalui konten-konten di Facebook, Instagram, dan WhatsApp.

Baca Juga: Kata Survei, Partai Golkar Paling Dikenal Pelaku Usaha, Elektabilitas Airlangga Tertinggi

Dengan teknologi yang dihadirkan Meta, Pieter mengatakan pihaknya percaya para pemilik jenama dapat membuka berbagai peluang untuk menemukan cara-cara baru mengembangkan usaha mereka selama bulan Ramadan ini.

"Kekuatan dari teknologi-teknologi Meta adalah menciptakan hubungan dan interaksi yang bermakna, yang pada akhirnya dapat membawa dampak bagi komunitas dan orang-orang yang kita cintai," pungkas Pieter.***

Editor: Arif Rahman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah