Anies Baswedan Disebut Punya Perjanjian Tertulis dengan Prabowo Soal Pencalonan Presiden? Benarkah?

- 31 Januari 2023, 10:30 WIB
Anies Baswedan menyambangi kediaman eks Gubernur Banten Wahidin Halim di Kecamatan Pinang, Kota Tangerang pada Rabu, 25 Januari 2023.
Anies Baswedan menyambangi kediaman eks Gubernur Banten Wahidin Halim di Kecamatan Pinang, Kota Tangerang pada Rabu, 25 Januari 2023. /Instagram/@wh_wahidinhalim/

JURNAL MEDAN - Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Sandiaga Uno, sempat berbicara soal adanya perjanjian tertulis antara Anies Baswedan dengan Prabowo Subianto.

Menurut Sandiaga, dalam perjanjian itu ada klausul bahwa Anies Baswedan tidak akan maju sebagai calon presiden jika Prabowo Subianto juga menyalonkan diri.

Ketua Tim Anies Baswedan, Sudirman Said membantah adanya perjanjian antara Anies dan Prabowo terkait pencapresan.

Baca Juga: PKS Pilih Anies Baswedan Sebagai Capres 2024 Karena Punya Peluang Menang dan Sosok Nasionalis Religius

Namun kerjasama Anies Baswedan dan Prabowo Subianto memang telah terjalin sejak 2017 saat Prabowo dan Gerindra mendukung Anies di Pilgub DKI 2017.

Menurut Sudirman, perjanjian yang ada mengenai pembagian beban biaya kampanye pada Pemilihan Kepala Daerah DKI tahun 2017 dengan Sandiaga Uno.

Adapun Anies dan Sandi maju dalam Pilkada sebagai pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta. Keduanya juga berhasil menang.

"Saya tidak mendengar ada perjanjian. Yang ada adalah perjanjian soal berbagi beban biaya Pilkada dengan Pak Sandi, itu yang saya tahu," kata Sudirman di kawasan Bandara Soekarno-Hatta, Senin, 30 Januari 2023.

Baca Juga: Anies Baswedan Kantongi Tiket Capres 2024, Relawan Mileanies Siap Gerak: Arah Perjuangan Sudah Jelas

Perjanjian itu juga memuat utang piutang antara Anies dan Sandi. Alasannya karena pada waktu itu Anies disebut belum memiliki modal.

"Tapi perjanjian kalau Pilkadanya menang, hutang piutang selesai dan dianggap sebagai perjuangan bersama. Saya membaca itu dan pada waktu itu termasuk yang ikut berdiskusi dengan Pak Sandi," kata dia.

Sudirman menegaskan tidak pernah ada perjanjian antara Anies Baswedan dengan Prabowo Subianto.

Kendati demikian, dia mengatakan pernah membantu Prabowo berbicara kepada Anies mengenai kesediaannya menjadi calon wakil presiden Prabowo dalam Pemilihan Presiden 2019.

Baca Juga: SAH! PKS Dukung Anies Baswedan Sebagai Capres, Beri Kebebasan Pilih Cawapres Asal Dongkrak Suara

Namun, Said menyebut Anies menyampaikan bahwa dirinya bakal berfokus dulu menyelesaikan tugasnya di Jakarta.

Itu sebabnya Said menyebut Anies absen dalam Pemilhan Presiden 2019.

"Waktu itu wawancara di Mata Najwa dia tidak akan menjadi penghalang Pak Prabowo, akan terus duduk menyelesaikan tugas di Jakarta dan itu sudah ditunaikan. Saya tidak tahu perjanjian apa yang dimaksud Pak Sandi, mudah-mudahan beliau keliru," kata Sudirman.

Ucapan Sandiaga Uno

Pernyataan Sandiaga Uno soal perjanjian itu dilontarkan dalam siniar Akbar Faizal Uncensored.

Baca Juga: 16,8 Persen Warga Jakarta TIDAK PUAS dengan Kepemimpinan Anies Baswedan Sebagai Gubernur DKI 2017-2022

Akbar bertanya kepada Sandi soal adanya perjanjian maupun kesepakatan bahwa Anies-Sandi maju dalam Pilgub dan mesti memahami bahwa Prabowo punya rencana nyapres.

"Apakah ada perjanjian baik itu tertulis maupun tidak tertulis?" kata Akbar dalam siaran Youtubenya, Kamis, 26 Januari 2023.

Sandi menyebut perjanjian itu tertulis, tetapi ia mengusulkan Akbar untuk bertanya lebih detail kepada Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon.

Dia mengatakan Fadli lah yang merumuskan dan meramu perjanjian antara dirinya, Prabowo, dan Anies. Dia juga menyebut Fadli menulis tangan perjanjian itu.

Baca Juga: Survei IPO: Anies Baswedan - Ganjar Pranowo JUARA, Unggul Jauh Walau Sudah Diutak-atik Dengan Calon Lain

"Dia (Fadli) yang mendraft dan dia yang nulis tangan itu dan menurut saya Bang Akbar bisa mengundang dia, karena dia yang pasti ingat," kata Sandi.

Pada Pilpres 2024, Anies Baswedan dipastikan telah mendapatkan dukungan dari Partai NasDem, Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang tergabung dalam Koalisi Perubahan.

Prabowo Subianto belum menjadi calon presiden dari Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) yang dibentuk Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Hingga kini KKIR belum mendeklarasikan Capres-nya.***

Editor: Arif Rahman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x