Anak Korban Penculikan Rawan Alami Trauma, Orang Tua Wajib Hindari Hal Ini

- 1 Februari 2023, 10:24 WIB
Isu penculikan anak akhir-akhir ini mengemuka. Orang tua diminta waspada dan selalu memperhatikan anaknya
Isu penculikan anak akhir-akhir ini mengemuka. Orang tua diminta waspada dan selalu memperhatikan anaknya /pixabay/stockpic/

JURNAL MEDAN - Penculikan anak tengah marak akhir-akhir ini. Orang tua perlu waspada karena korban penculikan rawan mengalami trauma.

Hal ini diungkapkan psikolog anak dan remaja dari Universitas Indonesia Vera Itabiliana Hadiwidjojo.

Penculikan anak, kata dia, merupakan pengalaman yang dapat mengancam keselamatan jiwanya gara-gara trauma.

Baca Juga: Kapolres Bekasi Kota Luruskan Info Penculikan Anak Dimasukkan ke Karung, Beredar di WA Pekan Lalu. HOAKS!

"Bisa saja anak mengalami trauma karena penculikan merupakan pengalaman yang membawa perubahan drastis dalam hidup anak dan bisa mengancam jiwanya," kata Vera

Menurut dia, saat menjadi korban penculikan, anak tentu akan merasa takut, cemas tidak bisa kembali kepada orangtuanya, dan bingung dengan apa yang dapat ia lakukan untuk menyelamatkan diri.

Untuk itu, Vera mengatakan, ketika anak korban penculikan kembali kepada orangtuanya, maka ia seharusnya diperiksa secara menyeluruh untuk mengetahui pendampingan apa saja yang perlu dilakukan.

"Yang jelas anak butuh pendampingan untuk menghilangkan rasa takut dan mengembalikan kepercayaannya pada lingkungan agar dia dapat kembali ke rutinitasnya sebagai anak," ujarnya.

Baca Juga: Wanita Penyebar Pesan Suara Berantai Penculikan Anak Dicokok Polisi, Pelaku Minta Maaf Karena Sebar Hoaks

Merasa Cemas dan Tak Aman

Psikolog dari Universitas Indonesia sekaligus parenting coach Irma Gustiana mengatakan anak korban penculikan akan merasakan trauma yang membuat dia merasa cemas dan tidak aman.

Kondisi ini dapat mengganggu kegiatan sehari-harinya baik di sekolah, di rumah, maupun di tempat lainnya.

"Trauma itu bisa terlihat secara langsung atau bisa menjadi respon tunda. Jadi kalau secara langsung itu bisa kita lihat dia menangis, terus kelihatan wajahnya ketakutan, kemudian dia bengong, dan terlihat bingung. Itu adalah bentuk manifestasi dari trauma akibat pengalaman penculikan tadi," jelas Irma.

Ia kemudian memberikan saran ketika anak kembali bertemu orangtuanya pasca penculikan.

Baca Juga: Waspada! Ini Modus Penculikan Anak di Bekasi, Orangtua Ajarkan Anaknya Agar Hati-hati

Hal pertama harus dilakukan orangtua adalah mengecek kondisi fisik anak untuk memastikan apakah ada luka atau tanda-tanda lain yang mencurigakan.

Kemudian, ia melanjutkan, penuhi kebutuhan makanan dan minuman anak, serta hindari bertanya mengenai peristiwa penculikan atau bahkan menyalahkan anak.

"Hindari menanyakan kejadiannya seperti apa atau menyalahkan anak. Itu akan menjadi trigger dan membuat anak menjadi merasa bersalah atau semakin ketakutan," katanya.***

Editor: Arif Rahman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x