Secara keseluruhan kondisi itu merupakan pondasi luar biasa bagi Indonesia terkait transaksi kripto sebagai aset dan komoditas.
Dampak lainnya adalah secara langsung maupun tidak langsung, mendongkrak ekspor nasional yang tergambar dalam neraca perdagangan.
Menurut Jerry, neraca perdagangan Indonesia tahun 2022 mencatat surplus tertinggi sepanjang sejarah, dengan capaian surplus sebesar 54,46 miliar Dolar Amerika Serikat (AS).
"Ini salah satu produk yang kita jadi potensi. Kalau orang Afrika, orang Eropa beli token kita, produk Indonesia 100 persen, produk Indonesia adalah salah satu kreasi anak bangsa," ujarnya.
Hingga saat ini harus diakui urusan administrasi dan regulasi/policy kripto belum begitu komprehensif di Indonesia.
Tetapi begitu semua mengetahui, melihat, menyaksikan, transaksi dalam kripto dan potensinya yang luar biasa, maka harus digarap secepatnya.
Kementerian Perdagangan menurut Jerry sudah mengambil beberapa langkah dengan membentuk asosiasi dan stakeholder.
Digitalisasi dan infrastruktur menjadi kunci dalam menggarap aset kripto sebagai komoditas. Pemerintah juga harus adaptif terhadap perubahan dan inovasi yang ada terkait digitalisasi.