"Justru setelah pencairan SCF itu, uangnya digunakan untuk kegiatan macam-macam. Untuk entertein (hura-hura), untuk dibagi-bagi, keluar dari peruntukan SCF itu sendiri," ujar Kuntadi.
SCF yang sudah dicairkan tersebut memberikan bunga yang tinggi yang harus dilunasi oleh manajemen Waskita Karya kepada pihak perbankan selaku kreditur pemberi pembiayaan.
Inilah yang mencekik keuangan Waskita Karya sebagai debitur. Bunga yang tinggi dari pembiayaan SCF menjadi kerugian negara.***