Kisah THE DREAM TEAM PSMS Medan 1969-1970, Diisi Para Pemain Timnas Hingga Berlaga di Liga Champions Asia

9 Juli 2022, 08:08 WIB
Timnas Indonesia 1969 berfoto bersama Presiden Soeharto sebelum bertanding melawan Kesebelasan Efels Hongaria 1969. Suatu kebanggaan karena Starting Eleven Tim ini seluruhnya adalah pemain PSMS Medan. Berdiri Ki-Ka: M.Basri, Mulyadi, Yuswardi, Soetjipto Soentoro, Anwar Ujang, dan Sunarto. /Dok. Pribadi Indra Efendi Rangkuti

JURNAL MEDAN - Tahun 1968 dalam rangka persiapan King's Cup 1968 di Bangkok, Timnas Indonesia menggelar Training Centre (TC) di Kota Medan, markas PSMS Medan.

TC digelar di Medan karena kondisi keuangan PSSI yang sulit pada masa itu. Beruntung pengusaha T.D Pardede berbaik hati dan bersedia mengeluarkan dana.

T.D Pardede kemudian mendanai seluruh biaya TC dan Keberangkatan Timnas ke ajang King’s Cup 1968 di Bangkok.

Baca Juga: LINK NONTON Live Streaming Timnas Indonesia U-19 vs Myanmar. Siaran Langsung Pukul 20.00 WIB di TV Mana?

Kisah The Dream Team PSMS Medan disimpan rapi pengamat sepakbola Sumut Indra Efendi Rangkuti. Kepada Jurnal Medan, ia menuturkan cerita PSMS 1969-1970.

Timnas waktu itu dimanajeri oleh tokoh sepakbola Sumut dan Indonesia yang juga sahabat baik T.D Pardede yaitu  Kamaruddin Panggabean.

Skuad Timnas ketika itu diperkuat pemain seperti Judo Hadianto, Soetjipto Soentoro, Mulyadi, Surya Lesmana, Iswadi Idris, Sinyo Aliandoe, Abdul Kadir.

Kemudian Jacob Sihasale, Waskito, M. Basri, Anwar Ujang, Max Timisela dan bintang PSMS yang baru menjadi Juara Kejurnas/Divisi Utama Perserikatan PSSI 1967 Ronny Pasla.

Baca Juga: Link Live Streaming Timnas Indonesia vs Myanmar di Piala AFF U-19, Nonton Siaran Langsung di TV Online Ini

Lalu ada Yuswardi, Sunarto, Achmadsyah 'Ipong' Silalahi, Tumsila dan Zulham Yahya.

Timnas Indonesia akhirnya sukses menjadi Juara di King’s Cup 1968 menekuk Myanmar dengan skor 1-0 di final lewat gol Kapten Soetjipto Soentoro.

Usai King’s Cup 1968 para pemain Timnas ini dikontrak secara profesional oleh pengusaha T.D Pardede di klub miliknya yaitu Pardedetex.

Para pemain yang dikontrak itu antara lain Soetjipto Soentoro, Sinyo Aliandoe, Iswadi Idris, Judo Hadianto, Muliyadi (Persija), M.Basri (PSM), Abdul Kadir.

Baca Juga: Guus Hiddink Bobol Gawang PSMS Medan, Ronny Pasla Tampil Gemilang, Laga Klasik PSMS vs PSV Pada 14 Juni 1971

Lalu Jacob Sihasale (Persebaya), Anwar Ujang (Persika), Max Timisela (Persib) ditambah 3 bintang PSMS yaitu Sarman Panggabean, Sunarto, dan Aziz Siregar.

Karena waktu itu Pardedetex mengontrak pemain secara profesional, tetapi dalam kompetisi mereka bernaung di Kelas Utama/Divisi Utama PSMS.

Kondisi ini secara otomatis membuat skuad Pardedetex memperkuat PSMS di Kejurnas/Divisi Utama Perserikatan PSSI 1969.

Dikontraknya pemain Timnas di Pardedetex adalah bagian dari persiapan Timnas menghadapi turnamen dan laga Internasional sepanjang 1969 -1970.

Baca Juga: MENOLAK LUPA, PSMS Medan Plus Pernah Kalahkan Ajax Amsterdam di Stadion Teladan 47 Tahun Lalu

"Seluruh biaya TC dan keberangkatan Timnas didanai T.D Pardede. Memang dia pengusaha pengemar sepakbola," ujar Indra.

Sementara Pardedetex, klub milik T.D Pardede, selain berkompetisi di PSMS juga melakukan tur ke luar negeri sebagai bagian dari persiapan Timnas.

Skuad Pardedetex ini memperkuat PSMS di Kejurnas/Divisi Utama Perserikatan PSSI 1969 ditambah pemain asli Medan non Pardedetex.

Mereka adalah Ronny Pasla, Yuswardi, Tumsila, Zulham Yahya, Ipong Silalahi, Syamsuddin dan dalam momen tertentu ditambah Sukiman dan Nobon.

Baca Juga: PSMS Medan Tembus Semifinal AFC Champions Cup 1970 di Teheran, Klub Thailand dan India Dibikin KO

Skuad ini dilatih oleh Ramli Yatim dan E A Mangindaan yang diisi skuad utama Timnas dan pesepakbola anak-anak Medan terbaik.

PSMS pada periode 1969-1970 ini mendapat julukan sebagai 'The Dream Team' karena bertabur bintang terbaik sepakbola Indonesia masa itu.

Skuad inilah yang sukses membawa PSMS Medan Juara Kejurnas PSSI pada Juli 1969 dengan rekor gol yang mengerikan dalam putaran Final.

Kejurnas PSSI yang diikuti oleh 7 tim membuat PSMS menggila dengan memasukkan 29 gol dan hanya kemasukan 2 gol serta tak terkalahkan.

Baca Juga: Pengamat Sarankan PSMS Medan Adopsi Pola Rekrutmen AC Milan, Beri Warning Kepada Supardi Nasir dan Arif Suyono

7 Tim yang berlaga di putaran Final Kejurnas PSSI ini adalah PSMS Medan, Persija Jakarta, Persebaya Surabaya, PSM Makassar, Persib Bandung, PSKB Binjai dan Persipura Jayapura.

Pada putaran Final ini PSMS tampil ganas saat mengalahkan Persipura 8-0.

Kejurnas PSSI dengan format turnamen menjadikan PSMS Medan sebagai juara setelah di laga terakhir pada Minggu 6 Juli 1969 menggulung Persib Bandung 3-0 lewat brace Jacob Sihasale dan Achmadsyah 'Ipong' Silalahi.

Kesuksesan ini membuat PSMS Medan untuk kedua kalinya menjuarai Kejurnas PSSI. Sebelumnya, PSMS juga sukses juara Kejurnas PSSI pada 1967.

Baca Juga: UPDATE Liga 2: PSMS Medan Kembali Coret Pemain Muda, Andre Sitepu dan Nico Malau Ikut Trial

Pada bulan September 1969 skuad PSMS yang sukses menjadi Juara Kejurnas PSSI 1969 ini membela panji Sumatera Utara (Sumut) di PON VII yang berlangsung di Surabaya.

Dalam PON ini skuad Sumut yang diasuh Ramli Yatim dan EA Mangindaan ini sukses tampil gemilang dan membawa Sumut Meraih Medali Emas.

Skuad ini mengalahkan DKI Jakarta 2-1 lewat gol yang dicetak oleh Iswadi Idris dan Soetjipto Soentoro.

Laga final PON pada 7 September 1969 diwarnai baku hantam antar pemain. Ini merupakan Medali Emas ketiga bagi Sumut di cabang sepakbola PON.

Baca Juga: Joko Susilo Resmi Bertahan di PSMS Medan Untuk Liga 2 2022-2023, Berikut Ini Jejak Rekam dan Profilnya

Sumut sebelumnya meraih emas PON edisi 1953 dan 1957. Pada PON 1969 ini Soetjipto Soentoro menjadi top skor dengan 16 gol.

Ia juga memecahkan rekor yang sebelumnya dipegang seniornya, bintang PSMS dan Sumut Yusuf Siregar pada PON 1953 dengan 15 gol.

Rekor Tjipto ini sendiri masih bertahan sampai saat ini dan belum terpecahkan. Ramli Yatim juga sukses menjadi sosok pertama yang sukses meraih Medali Emas PON sebagai Pemain dan Pelatih.

Sebagai pemain Ramli Yatim sukses meraih Emas pada PON 1953 dan 1957.

Baca Juga: Profil Krisna Septiawan, Prajurit TNI yang Menjadi Pemain Baru PSMS Medan di Liga 2 2022-2023
 
"Keberadaan pemain Nasional di Medan membuat Timnas waktu itu 90% diisi pemain PSMS," ujar Indra Efendi Rangkuti.

Dalam Merdeka Games 1969 dan Kings Cup 1969 dari 18 pemain Timnas yang dibawa, 16 diantaranya adalah pemain PSMS.

Hanya Surya Lesmana (Persija) dan Budi Santoso (PSIS) yang bukan dari PSMS.

Dalam turnamen dan laga internasional sepanjang 1970, lebih dari 90% pemain Timnas adalah pemain PSMS.

Baca Juga: Profil Fiwi Dwipan, Eks Pemain PSMS Medan yang Telah Resmi Gabung Ke Sriwijaya FC Untuk Liga 2 2022

Pada 1-10 April 1970 di Teheran, Iran, digelar AFC Champions Cup (kini bernama AFC Champions League) dan PSMS tampil sebagai wakil Indonesia di ajang ini.

PSMS Medan sukses lolos ke Semifinal dan akhirnya menduduki posisi IV. Hasil ini cukup membanggakan mengingat PSMS bisa membuktikan diri layak bersaing di tingkat Asia.***

Editor: Arif Rahman

Tags

Terkini

Terpopuler