PSMS Medan 38 Tahun Lalu, JUARA Divisi Utama Perserikatan Taklukkan Persib Bandung di Laga Final

24 Februari 2023, 02:42 WIB
Skuad PSMS Medan saat juara Divisi Utama Perserikatan 1985 mengalahkan Persib Bandung di final /Dok. Indra Efendi Rangkuti

JURNAL MEDAN - Tanggal 23 Februari 1985, salah satu momen bersejarah sepakbola Indonesia terjadi di Stadion Utama Senayan saat PSMS Medan mengalahkan Persib Bandung di final Divisi Utama perserikatan.

PSMS Medan berhasil menaklukkan Persib Bandung di laga final yang berlangsung panas dan alot dengan skor 4-3 melalui babak adu penalti. Sebelumnya, kedua tim bermain sama kuat 2-2.

Final Divisi Utama Perserikatan itu disaksikan 150 ribu penonton, tercatat sebagai pertandingan terbesar dalam sejarah laga amatir di dunia, menurut buku AFC terbitan 1987.

Baca Juga: PSMS Medan Ikuti Diskusi Pembentukan Timnas SEA Games 2023, Dipimpin Indra Sjafri, Ada Rekomendasi Satu Pemain

Rekaman pertandingan ini disimpan rapi oleh pengamat PSMS Medan Indra Efendi Rangkuti yang menceritakan kembali sejarah tersebut kepada Jurnal Medan pada 23 Februari 2023.

Keberhasilan skuad Ayam Kinantan mempertahankan gelar juara Divisi Utama Perserikatan PSSI musim 1984/1985 dirayakan secara spontan dan gegap gempita.

Bintang PSMS Musimin menangis haru hingga harus dipapah 2 rekannya RS Bangga Gultom dan Hadi Sakiman usai PSMS menjadi Juara Divisi Utama Perserikatan PSSI 1985 Dok. Indra Efendi Rangkuti

Menurut Indra, tidak kurang dari ratusan ribu pencinta kesebelasan PSMS di kota Medan dan di berbagai kota di daerah kabupaten/ kota di Sumatera Utara berpesta.

Bahkan di tanah Serambi Mekkah, Aceh, kemenangan PSMS disambut dengan teriakan-teriakan histeris dan yel-yel di berbagai kedai kopi di tengah kota.

Baca Juga: Deretan Fakta PSMS Medan Hancurkan Ajax Amsterdam, Julukan The Killer Menggema

Berbagai macam cara dilakukan dalam menyambut kemenangan PSMS tersebut.

Di kota Medan, misalnya, pada malam final itu puluhan kendaraan yang ditumpangi fans Ayam Kinantan pawai keliling kota dengan yel-yel "Hidup PSMS", "Hidup Ayam Kinantan".

Final Divisi Utama Perserikatan 1985 antara PSMS Medan vs Persib Bandung ditonton oleh lebih dari 150 penonton di Stadion Utama Senayan Dok. Indra Efendi Rangkuti

Banyak ucapan "Selamat Jadi Juara", "Horas Medan", "Hidup PSMS The Killer", "Horas PSMS". Ada pula yang berjingkrak-jingkrak di jalanan, termasuk pawai becak, becak dayung maupun becak mesin dan lain-lain.

Pertandingan tersebut layak dikenang dalam sejarah kompetisi sepakbola di Indonesia terutama oleh pendukung kedua tim karena mencetak rekor jumlah penonton.

Baca Juga: Kisah PSMS Medan Permalukan Ajax Amsterdam yang Baru Juara Liga Champions

Stadion yang waktu itu berkapasitas 120.000 orang dipadati Bobotoh Persib dan suporter PSMS hingga mencapai 150.000 penonton.

Akibatnya, penonton diizinkan menonton sampai meluber ke pinggir lapangan. Laga Akbar itu dipimpin wasit Jafar Umar.

Babak Pertama

Sejak pluit awal ditiup Jafar Umar, tanda dimulainya babak pertama, pertahanan PSMS Medan terus ditekan Persib Bandung.

Pemain Persib Bandung melalui trio Ajat Sudrajat, Wawan Karnawan, dan Iwan Sunarya bernafsu membalas kekalahannya di final 1983 dan putaran final 1985.

Baca Juga: Harapan Besar PSMS Medan Pada Erick Thohir, Liga 2 dan Liga 3 Bisa Bergulir Lagi

Beberapa kali kiper PSMS Ponirin Meka dicoba oleh tembakan jarak jauh maupun heading pemain Persib.

Kapten PSMS Sunardi B menerima Piala Presiden yang diberikan Wakil Presiden Umar Wirahadikusumah usai PSMS Medan juara Divisi Utama Perserikatan PSSI 1985 Dok. Indra Efendi Rangkuti

Suporter Bandung yang menguasai sebagian besar stadion Utama Senayan Jakarta, menjadi terbungkam ketika Sunardi B mendapat umpan dari Amrustian.

Sunardi B, sang kapten PSMS melihat M. Siddik punya ruang tembak dan langsung memberi umpan silang.

Bola silang dimanfaatkan M. Siddik dengan baik yang akhirnya berhasil merobek gawang Sobur.

Baca Juga: PSMS Medan Berharap Erick Thohir Segera Lanjutkan Liga 2 dan Liga 3: Banyak Pemain Ingin Merumput Lagi

Gol kedua terjadi di menit ke-34. Berawal dari tendangan bebas Sakum Nugroho yang diteruskan Nirwanto kepada M. Siddik.

Dengan cepat M. Sidik mendribel bola menusuk kotak penalti dan kembali merobek gawang Persib yang dikawal Sobur.

Sementara peluang Persib di babak pertama tercatat di menit ke-41.

Pada tendangan bebas yang diambil Kosasih, bola diterima oleh Adjat Sudrajat yang terlepas dari pengawalan Hamdardi.

Baca Juga: PSMS Medan Merasa Kena PRANK, Liga 2 Dihentikan Saat Memuncaki Klasemen, Latihan Selama Ini Sia-sia

Sayangnya tendangan Adjat melambung di atas mistar gawang Ponirin.

Babak Kedua

Di babak kedua pemain PSMS tampil tak sehebat di babak pertama. Sebaliknya Persib meningkatkan tempo permainan.

Bahkan akibat frustrasi menemui benteng tangguh pertahanan berlapis PSMS Medan, pemain Persib mencoba memancing permainan keras.

Di menit ke-47 Adjat nyaris memperkecil kekalahan timnya. Dalam sebuah skenario serangan sporadis berhasil melewati Sunardi A.

Baca Juga: Prediksi Pemain PSMS Medan di Final Piala Dunia 2022, Argentina vs Prancis, Siapa Paling Dijagokan?

Tapi ketika Adjat sudah berhadapan dengan kiper Ponirin Meka, penjaga gawang PSMS itu menerkam bola dari kaki Adjat yang hendak mengayunkan kakinya.

Persib akhirnya berhasil memperkecil ketinggalan di menit ke-65. Dalam satu kemelut libero PSMS Sunardi A terjebak hands ball dalam kotak penalti.

Wasit Jafar Umar langsung menunjuk titik putih. Iwan Sunarya berhasil menyelesaikan tugas eksekusi itu dengan baik. Skor berubah menjadi 2-1.

Kemudian Persib menyamakan kedudukan di menit ke-74. Bermula dari tendangan penjuru Iwan Sunarya dan berhasil disundul Adjat Sudrajat ke tiang gawang PSMS. Sedangkan kiper Ponirin sudah terlanjur salah posisi.

Baca Juga: Pengamat: Fox Sports Asia Akui PSMS Medan Klub Indonesia Pertama yang Berlaga di AFC Champions Cup 1970

Walaupun Persib mencoba meningkatkan tempo permainan dengan menggencarkan tekanan ke pertahanan PSMS, tapi skor di babak kedua tetap sama kuat 2-2.

Babak Perpanjangan Waktu

Dalam perpanjangan waktu, Adjat Sudrajat dan kawan-kawan tampil untuk menciptakan gol kemenangan.

Kondisi ini memaksa pemain PSMS Medan mengikuti tempo permainan lawan yaitu keras, tapi tidak membahayakan.

Akibat pola permainan tersebut, wasit Jafar Umar memberikan kartu kuning terhadap Suryamin di menit ke-92 karena melakukan pelanggaran terhadap Mamek Sudiono.

Baca Juga: Momen Bersejarah PSMS Medan Kalahkan Persija di Stadion Teladan Pada 17 Agustus 1955

Anak-anak Bandung mencoba memancing Sunardi B dan kawan-kawan untuk melayani permainan keras tersebut.

Hingga akhirnya di menit ke-98 nyaris terjadi baku hantam antara Nirwanto dan Kosasih.

Kejadian itu bermula saat Nirwanto yang menggiring bola tiba-tiba disambar kakinya oleh Kosasih.

Namun wasit hanya memberi peringatan terhadap Kosasih. Laga pun makin panas.

Baca Juga: Doa Untuk Sang Raja, Sosok Hero Piala Dunia Pele di Usia 82 Tahun, Kini Terbaring Sakit Melawan Kanker

Di babak kedua perpanjangan waktu, tempo permainan semakin meningkat, penonton yang berjumlah 150 ribu orang merasa puas, tapi tetap jantungan dan was-was.

Musimin dan kawan-kawan yang mengambil alih penyerangan dan mengambil kendali permainan mulai meneror lini pertahanan Persib.

Hadi Sakiman nyaris membuahkan gol bagi PSMS di menit ke-114 lewat tusukan mautnya.

Hadi kemudian meneruskan umpan silang yang disundul Adjat Sudrajat. Beruntung gawang Ponirin Meka masih selamat karena peluang Persib off target.

Baca Juga: Koneksi Pemain Brasil di Liga Jepang, Kompetisi J1 League Sudah Bikin Rencana Hingga 100 Tahun

Kartu kuning dihadiahkan wasit Jafar Umar kepada Robby Darwis di menit ke-118, karena menendang kiper Ponirin Meka yang sudah menguasai bola.

Akibat perbuatan Robby Darwis itu nyaris terjadi baku hantam yang mengundang pihak keamanan turun tangan melerai pemain kedua tim.

Mamek Sudiono menangis haru dalam pelukan Kapten PSMS Sunardi B usai penaltinya memastikan kemenangan PSMS atas Persib di Final Divisi Utama Perserikatan PSSI 1985 Dok. Indra Efendi Rangkuti

Babak Adu Penalti

Di babak adu penalti, Persib Bandung memperoleh kesempatan pertama.

Iwan Sunarya yang menjadi algojo gagal menghasilkan gol yang sedang ditunggu-tunggu supporternya.

Tendangannya melebar ke samping tiang gawang Ponirin. Sedang tendangan pertama PSMS dilakukan Sunardi B, tapi ditangkap kiper Sobur.

Baca Juga: China Sudah Bicara Standarisasi 6G, Indonesia Masih Sibuk Kena Prank Bjorka

Penalti kedua bagi Bandung yang dilakukan Adjat Sudrajat berhasil menjebol gawang Ponirin Meka.

Sedang penalti kedua PSMS Medan yang dilakukan Amrustian, bolanya melambung di atas mistar gawang Sobur. Skor 1-0 untuk Persib.

Penalti ketiga bagi Persib Bandung dilakukan Adeng Hudaya, tapi tendangannya dapat ditangkap kiper Ponirin.

Berikutnya di pihak PSMS yang dilakukan Musimin, berhasil menyamakan kedudukan 1-1 dan sukses membobol gawang sobur.

Baca Juga: 7 Daftar Klub Indonesia Favorit Masyarakat Dari Hasil Survei : Ada PSMS Medan dan Persib Bandung

Tendangan penalti keempat bagi Persib Bandung dilakukan Dede Iskandar dapat diblok kiper Ponirin yang bermain mantap dan cemerlang serta percaya diri itu.

Sedang di pihak Medan yang dilakukan Nirwanto, bola dapat ditahan kiper Sobur.

Pada tendangan penalti kelima dan merupakan penentuan bagi kedua kesebelasan, di pihak Bandung dilakukan Robby Darwis.

Bola yang ditendangnya ternyata dapat ditepis kiper Ponirin. Di pihak PSMS Medan Mamek Sudiono tampil sebagai algojo, dan berhasil menyarangkan gol ke gawang Sobur.

Baca Juga: LAGI! Marselino Ferdinan Terpilih Sebagai Best Young Player of The Week BRI Liga 1

Gol penalti Mamek membuat supporter PSMS histeris menyambut kemenangan mahal dan berharga itu.

Akhirnya, PSMS Medan keluar sebagai Juara Divisi Utama Perserikatan PSSI untuk keenam kalinya.

Skuad kedua tim:

PSMS Medan

Ponirin Meka (Kiper): Nirwanto, Hamdardi, Suheri, Sunardi A, Sakum Nugroho (RS Bangga Gultom), Musimin, Hadi Sakiman, Amrustian, Sunardi B (kapten), M. Siddik (Mamek Sudiono).

Baca Juga: Profil Ricky Yacob, Legenda PSMS Medan dan Timnas, Striker Pertama Indonesia yang Merumput di Jepang

Persib Bandung

Sobur (kiper): Suryamin, Dede Iskandar, Robby Darwis, Adeng Hudaya (cpt), Adjat Sudrajat, Kosasih, Sukowiyono, Suhendar (Yana Rosdiana), Iwan Sunarya, Wawan Karnawan (Dede Rosadi).*** 

Editor: Arif Rahman

Tags

Terkini

Terpopuler