JURNAL MEDAN - Di pertengahan tahun 1950-an atau sekitar 1953-1955, PSMS Medan dikenal sebagai tim kuat di Indonesia yang bersaing dengan Persija.
Pada waktu itu PSMS Medan dan Persija adalah dua klub terbaik di Indonesia karena keduanya silih berganti menjadi juara.
Cerita ini disimpan rapi oleh pengamat sepakbola Sumut Indra Efendi Rangkuti yang mengungkapkan laga PSMS vs Persija di tanggal 17 Agustus 1955.
Baca Juga: PSMS Medan Bekap Tiga Naga di Laga Uji Coba, Putu Gede: Tim Ini Masih Adaptasi
Misalnya, Final Kejurnas/Divisi Utama Perserikatan PSSI pada 26 Desember 1954. Laga Persija vs PSMS terpaksa dibubarkan karena ribut di lapangan.
Skuad PSMS ke luar lapangan sebelum laga usai karena protes kepemimpinan wasit Van Yperen yang dianggap berpihak kepada Persija.
Para pemain pun sempat ribut di lapangan karena laga memang sangat panas. Sementara skuad kedua tim mayoritas memperkuat Timnas.
Kedua manajemen tim sebenarnya tidak ada masalah lanjutan dengan keributan tersebut namun gengsi PSMS dan Persija memang sama-sama besar.