Buruk Rupa Wajah Sepakbola Indonesia, Ngaku Profesional, Gaji Wasit Tak Dibayar, Masih Ngomong Prestasi?

- 30 Mei 2022, 23:12 WIB
Nasib Sepakbola Indonesia, Ngaku Profesional, Gaji Wasit Tak Dibayar, Masih Berani Ngomong Prestasi?
Nasib Sepakbola Indonesia, Ngaku Profesional, Gaji Wasit Tak Dibayar, Masih Berani Ngomong Prestasi? /Instagram @pengamatsepakbola

JURNAL MEDAN - Gaji wasit sepakbola profesional Indonesia ternyata ada yang tak dibayar sehingga kompetisi tak layak digelar.

Hal ini diungkapkan Koordinator Save Our Soccer (SOS) Akmal Marhali yang menerima laporan dari sejumlah wasit yang mengaku gaji tak dibayar.

Akmal Marhali mengatakan gaji atau honor wasit saat memimpin Piala Soeratin dan Liga 3 Nasional musim lalu belum dibayarkan atau memang tak dibayar.

Baca Juga: Mental Pemain Muda PSMS Medan Acakadut, Terbukti Saat Digulung PSAD 5-0, Begini Reaksi Keras I Putu Gede

"Save Our Soccer menerima sejumlah laporan dari para wasit yang minta namanya dirahasiakan," demikian keterangan Akmal Marhali kepada Jurnal Medan, Senin, 30 Mei 2022.

Kondisi ini terjadi di tengah mewahnya Kongres Biasa PSSI 2022 yang berlangsung di Trans Luxury Hotel, Bandung, dengan biaya besar.

Sementara PT Liga Indonesia Baru (LIB) sibuk menggelar proyek turnamen Pra Musim, berita sedih datang dari korps baju hitam alias wasit.

Sebagai informasi, wasit Piala Soeratin dan Liga 3 Nasional Babak 64 Besar dan 32 Besar dibayar dengan sistemnya paket.

Baca Juga: Data Lengkap Gaji Wasit Kompetisi Sepakbola Profesional Indonesia, Tertinggi di Asia Tenggara, Kualitas Rendah

Tiap pertandingan totalnya Rp 4,5 juta sampai Rp 5,5 juta untuk wasit tengah, 2 hakim garis dan cadangan.

Diantara wasit ada yang memimpin hanya 1 laga, 2 laga, paling banyak 5 laga.

"Miris, di tengah PSSI buang banyak uang untuk Kongres di Bandung dan sibuk menyiapkan proyek pramusim, honor wasit belum dibayarkan," tulis Akmal Marhali.

Menurut SOS, gaji wasit tak dibayar menjadi salah satu pemicu terjadinya match fixing dan match setting di sepakbola nasional.

Baca Juga: MEMALUKAN Danilo Fernando, Contoh Tak Profesional Membentak Wasit, Sikap Tegas Nusur Fadillah Tuai Pujian

Akibatnya, banyak wasit yang akhirnya dikeroyok dan digebukin sampai babak belur dan tak dihargai di lapangan.

"Sungguh dzalim menunda membayar honor pekerja padahal keringatnya sudah kering."

"Jangan dulu bicara profesionalitas, kualitas, dan timnas yang hebat, bila membayar honor wasitnya saja masih menunggak," tulis keterangan tersebut.

Wajah buruk sepakbola nasional seperti ini sungguh memprihatinkan. Untuk itu SOS mendesak Kemenpora dan Kepolisian untuk menunda kompetisi.

Baca Juga: MENGEJUTKAN! Gaji Wasit Sepakbola Indonesia Tertinggi di Asia Tenggara, Tapi Kualitas Rendah dan Sering Salah

"Sebagai kepanjangan tangan Presiden Joko Widodo untuk tidak memberikan izin menggelar pramusim bahkan kompetisi bila honor wasit belum dibayarkan."

"Menpora dan Kapolri harus tegas tidak mengeluarkan izin bila kasus ini tidak diselesaikan segera. Jangan sampai sepakbola nasional menerapkan sistem kerja rodi layaknya romusha di zaman Belanda."

Sementara itu, seorang wasit yang mengaku kepada Akmal Marhali meminta dikasihani karena haknya gak kunjung dibayarkan.

"Terima kasih telah mewadahi aspirasi kami," ujar wasit dalam pengakuannya.

Baca Juga: Gara-gara Ucapan 'Bagus Wasit', Rene Albert Diganjar Kartu Kuning di Laga Persib vs Persija. Apa yang Salah?

Ia juga membenarkan mayoritas wasit Piala Soeratin sampai hari ini belum menerima semua haknya.

"Tolong kasihani kami. Sejak bulan Maret 2022 belum cair. Bahkan, kami keluar uang tiket dari kota asal ke venue belum diganti," pesan seorang wasit.

"Saya tugas sebagai wasit Piala Soeratin di Malang. Sampai sekarang belum ada kejelasan honor. Beli tiket ke Malang pakai uang pribadi. Sudah hubungi Sekjen PSSI tidak ada respon," ujar wasit lainnya. ***

Editor: Arif Rahman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah