Kiper Tumsila yang menjadi penjaga gawang dadakan PSMS harus takluk 1-3 dari Hapoel Tel Aviv.
Sebiji gol untuk PSMS dicetak kapten Soetjipto Soentoro. Hasil ini menempatkan PSMS sebagai runner up Grup B.
Status runner up membuat PSMS dalam posisi sulit karena harus melawan tim tuan rumah Taj Teheran di semifinal.
Di laga semifinal Judo Hadianto bisa dimainkan walau belum fit. Demikian juga beberapa pemain inti yang tidak dalam kondisi fit seutuhnya.
Dengan kekuatan yang timpang PSMS berlaga di semifinal menghadapi Taj Teheran. Semangat membara PSMS mampu memberikan perlawanan hebat.
Tetapi PSMS akhirnya harus kalah 2-0 atas tuan rumah. PSMS pun melakoni laga perebutan tempat ketiga melawan klub Libanaon, Homenetmen.
Namun lagi-lagi PSMS harus mengakui keunggulan Homenetmen dengan skor 0-1. Walau kalah, PSMS bisa berbangga karena mampu bersaing di level Asia.
Pulang ke Medan rombongan tim disambut meriah. Seperti tahun 1967 dan 1969 saat PSMS Juara Kejurnas/Divisi Utama Perserikatan PSSI.