JURNAL MEDAN - Musim kompetisi Liga Jepang 2022 usai. Pemain belakang Tokyo Verdy Pratama Arhan pun menyelesaikan satu musim merumput di kompetisi J2 League.
Kepada awak media, Pratama Arhan mengaku sudah beradaptasi dengan kehidupan sepakbola profesional di Jepang, termasuk mempelajari karakter sepakbola Negeri Sakura tersebut.
Bek sayap Timnas Indonesia itu menyatakan betah bermain dengan Tokyo Verdy karena banyak mendapatkan ilmu dan pengalaman baru.
Kisah ini diungkapkan Pratama Arhan saat menggelar sesi Zoom Meetings dengan jurnalis di Indonesia pada Rabu 9 November 2022.
"J2 League jauh lebih baik dari Liga di Indonesia, di sini tu jauh lebih detail, lebih tertata, disiplin, permainan itu cepat dengan tempo sangat tinggi," kata Pratama Arhan.
Meskipun minim menit bermain bersama Tokyo Verdy di musim perdana merumput di J2 League, tetapi Pratama merasakan permainannya meningkat.
"Untuk pengalaman bermain bagus di sini (Jepang), kualitas passing, possession, membaca prediksi operan kemana dan sebagainya, itu bisa lebih baik di sini," ujar pemain kelahiran 21 Desember 2001.
Di sesi latihan Arhan juga merasakan perbedaan antara di Jepang dan Indonesia. Salah satu perbedaan mencolok adalah fokus para pemain.
Jika di Indonesia dirinya masih bisa becanda dengan para pemain selama latihan, maka karakter orang Jepang ternyata lebih serius dan fokus.
Suasana di Jepang sebenarnya tidak kaku. Pasalnya, waktu-waktu becanda dan bergurau tetap ada seperti saat berkumpul usai latihan.
"Di sini orang-orang lebih fokus dan serius karena kalau di Indonesia kadang ada becanda, tetapi kalau disini itu berlatih lebih keras," ujarnya.
Menurut pengakuannya, Arhan hanya bermain selama 45 menit di musim perdana berkostum Tokyo Verdy, tetapi itu tidak menjadi masalah bagi dirinya.
Terpenting menurut dia adalah keberhasilan beradaptasi dan mengikuti level sepakbola Jepang yang dianggap salah satu yang terbaik di Asia dan dunia.
"Goal saya ke depan ingin dapat lebih banyak menit bermain lagi karena ini sangat penting bagi saya. Harus banyak pengalaman," jelasnya.
Untuk level Asia Tenggara, sosok Pratama Arhan dianggap sebagai salah satu pesepakbola potensial yang sudah dianggap bintang.
Tetapi, ketika hijrah ke Jepang yang memiliki karakter dan kualitas berbeda, masa setahun beradaptasi sudah cukup bagi Arhan untuk lebih maju ke depan.
Apalagi saat ini usianya kini 20 tahun. Masih banyak waktu bagi dirinya untuk berkembang dan meningkatkan kualitas setara dengan pesepakbola dunia.
"Saya sudah setahun di sini sehingga saya sudah sangat siap, sudah beradaptasi, dan ingin melakukan banyak hal," pungkasnya.***