ADPPI Minta Kasus Kebocoran Pipa Gas Beracun di Madina Segera Di-investigasi

- 26 Januari 2021, 08:31 WIB
PETUGAS mengatur
PETUGAS mengatur /

JURNAL MEDAN - Asosiasi Daerah Penghasil Panasbumi Indonesia (ADPPI) meminta Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE), Kementerian ESDM, untuk segera melakukan investigasi atas insiden kebocoran pipa di Wilayah Kerja (WK) Panas Bumi Sorik Merapi milik PT. OTP yang berada di Sorik Merapi, Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara.

Hingga Senin malam, 25 Januari 2021, insiden tersebut menyebabkan 4 korban meninggal dunia akibat menghirup gas beracun, sementara sekitar 20 orang korban dirawat di RS terdekat.

Ketua Umum ADPPI Hasanuddin mengatakan, Ditjen EBTKE selaku pihak yang berwenang dalam pengawasan pengusahaan panas bumi untuk pemanfaatan tidak langsung (PLTP) di Indonesia, harus mengumumkan hasil investigasi sekaligus dipublikasikan guna mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mengatasi insiden secara cepat dan tepat.

Baca Juga: Bayi Kembar Siam Adam-Aris Asal Labuhan Batu Jalani Operasi Ketiga

"Kami menyatakan duka yang mendalam kepada warga masyarakat yang menjadi korban insiden tersebut," kata Hasanuddin dalam siaran pers, Senin, 25 Januari 2021.

Selain itu, jika diperlukan, ADPPI juga akan membentuk tim investigasi tersendiri, yang melibatkan ahli untuk mencari penyebab insiden tersebut.

"Khususnya apakah ada unsur kelalaian, atau penyebab lainnya (keteknikan)," ujar Hasanuddin.

Sebagai informasi, pada Senin siang, 25 Januari 2021, terjadi insiden kebocoran pipa di area sumur panas bumi dalam pengerjaan proyek PT OTP yang sudah berjalan 80 persen. Karyawan PT OTP kemudian membuka kran Master Palep untuk mengalirkan panas bumi atau fluida ke pipa SBEND dan membuka kran isolation Palep.

Baca Juga: Trend Pariwisata Bergeser Akibat Pandemi, BPO Danau Toba Perkuat Promosi ke Wisatawan Lokal

Halaman:

Editor: Arif Rahman


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah