Kapolda Sumut Diminta Basmi Mafia BBM, Mafia Tambang, Hingga Hutan Ganja Puluhan Hektar di Madina

- 14 Maret 2021, 13:06 WIB
Gubernur Sumut Edy Rahmayadi saat menyambut Kapolda Sumut Irjen Pol Panca Putra Simanjuntak di Bandara Internasional Kualanamu, Deli Serdang / Foto: IG Edy Rahmayadi
Gubernur Sumut Edy Rahmayadi saat menyambut Kapolda Sumut Irjen Pol Panca Putra Simanjuntak di Bandara Internasional Kualanamu, Deli Serdang / Foto: IG Edy Rahmayadi /

JURNAL MEDAN - Kapolda Sumatera Utara (Sumut) Irjen Pol Panca Putra Simanjuntak diharapkan mampu membasmi mafia di wilayah Kabupaten Mandailing Natal (Madina) yang semakin merusak tatanan kehidupan masyarakat.

Hak ini diungkapkan Indonesia Police Watch (IPW) yang meminta Irjen Pol Panca Putra Simanjuntak untuk melakukan gebrakan dan tindakan tegas. Terutama di Kabupaten Madina yang saat ini sudah dikuasai para mafia.

"Indonesia Police Watch berharap, perhatian Kapolda Sumut bisa lebih serius ke Madina. Saat ini ada tiga masalah besar akibat ulah mafia berkuasa penuh," kata Ketua Presidium IPW Neta S Pane dalam siaran pers, Minggu 14 Maret 2021.

Baca Juga: 5 Program Prioritas Kapolda Sumut Irjen Pol Panca Putra Simanjuntak

Adapun tiga masalah besar Madina yang diungkapkan IPW adalah kerusakan parah akibat tambang emas liar di Batang Natal, meluasnya hutan ganja di Panyabungan Timur, dan ulah Mafia BBM yang kerap membuat solar hilang di wilayah Madina.

"Kapolda Sumut perlu bergerak cepat mengatasi dan membasmi para mafia Madina. Selama ini ketiga masalah itu terbiarkan dan semakin membuat masyarakat resah, sementara para mafia semakin semena mena menghancurkan bumi Madina," jelasnya.

Tokoh Masyarakat Tak Berdaya

IPW mengungkapkan banyak tokoh penting Madina di Jakarta dan daerah lain tak berdaya mengatasi masalah di kampung halamannya.

Ia mencontohkan, dalam kasus Mafia BBM, terdapat tiga orang berkuasa yang kerap membuat solar hilang dari pasaran. Orang yang berkuasa ini menjual solar ke tambang tambang ilegal.

Baca Juga: Sinopsis Drama Korea The Penthouse 2 Episode 7: Seo-jin Diserang Haters di Media Sosial

Selama ini Polres Madina hingga Polda Sumut tak berdaya menghadapi aksi ketiga mafia tersebut.

Kemudian dalam kasus hutan ganja di Penyabungan Timur, IPW mendapatkan informasi bahwa luas hutan ganja saat ini sudah mencapai 20 hektar yang semula hanya 7 hektar.

Ganja ini tak hanya dijual untuk merusak generasi muda Madina, tapi pasarnya sudah merambah ke Pulau Jawa dan bersaing dengan Ganja Aceh.

Pada 17 Desember 2020, misalnya, pihak kepolisian menemukan 173 kg ganja dari Madina yang diselundupkan di antara buah Kedondong di Depok.

Baca Juga: Jangan Pernah Berhenti Beramal Saleh, Ini 7 Keuntungannya Menurut Al-Quran Berikut Dalilnya

Tanggal 3 Maret 2021, Satuan Reserse Narkoba Polres Metro Jakarta Barat menangkap 115 kg ganja yang diselundupkan di dalam drum yang juga ditemukan di Depok, Jawa Barat.

"Setelah bandar F ditangkap, polisi kembali menemukan ladang ganja milik tersangka di Madina," ujar Neta S Pane.

Merkuri dan Bayi Cacat

IPW juga mempersoalkan kelahiran bayi cacat yang bermunculan di sepanjang aliran Sungai Batang Natal di Madina. Ini akibat aksi mafia tambang ilegal yang terus menerus dibiarkan.

Setiap hari 220 beko dibiarkan menghancurkan dan mengeruk Sungai Batang Natal untuk mencari emas. Para penambang menggunakan Mercuri dalam aksinya.

Baca Juga: Fotonya Diunggah Akun Instagram Manchster United, Via Vallen: MU Mendadak Koploan Nih

Akibatnya, bermacam-macam penyakit bermunculan, mulai dari bayi dengan kondisi usus di luar (gastroschisis), bayi bermata satu atau cyclopia, hingga anencephaly atau kelainan pada tengkorak kepala.

Selain menimbulkan penyakit bagi warga, kegiatan penambangan liar ini juga membuat lingkungan kerusakan parah. Penambangan emas ilegal di Sungai Batang Natal ini baru menjamur sejak 2 tahun terakhir.

"Kapolda Sumut yang baru perlu segera membuat tim khusus untuk 'perang terhadap mafia Madina' yang berbisnis hutan ganja, bisnis menghilangkan solar, dan bisnis tambang emas ilegal," ujar Neta. ***

Editor: Arif Rahman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah