Network
JURNAL MEDAN - Pada tanggal 2 Desember 2021, kesiapan kabupaten di sekitar Danau Toba untuk menerapkan Smart City mulai menemukan titik terang melalui terselenggaranya Fokus Group Discussion (FGD).
Forum diskusi ini dihadiri oleh Kementerian Kominfo RI bersama delapan kabupaten di sekitar Danau toba, yaitu Kabupaten Toba, Kabupaten Samosir, Kabupaten Karo, Kabupaten Simalungun, Kabupaten Tapanuli Utara, Kabupaten Dairi, Kabupaten Humbang Hasundutan dan Kabupaten Pakpak Barat.
Diskusi ini membahas enam dimensi dari smart city itu sendiri, yaitu Smart Government, Smart Economy, Smart Live, Smart Living, Smart People, dan Smart Mobility.
FGD ini akan menghasilkan output berupa master plan yang dikerjakan secara bersama-sama dan berkolaborasi untuk memberikan dampak yang menguntungkan kepada masing-masing kabupaten di sekitar Danau Toba.
“Tentu FGD ini sangat mendukung ketercapaian smart city sesuai master plan yang telah disusun oleh masing-masing kabupaten dengan melibatkan tenaga ahli dari Kementerian Kominfo RI sampai 4 kali tahapan,” kata Tonny M Simanjuntak, Wakil Bupati Kabupaten Toba.
Menurut Tonny, percepatan implementasi master plan smart city tersebut sangat dipengaruhi networking antarkabupaten di sekitar Danau Toba.
Baca Juga: Abdul Rahman Siap Memperkuat Kerja Kolektif Usai Terpilih Menjadi Ketum Badko HMI Sumut 2021-2023
Puncak dari acara ini adalah penandatanganan Piagam Smart City.
Turut hadir dan menandatangani piagam tersebut, yaitu Direktur Layanan Aplikasi Informatika Pemerintahan Ditjen Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo RI, Bambang Dwi Anggono dan Asisten Deputi Perumusan Kebijakan dan Koordinasi Penerapan SPBE Kementerian PAN-RB, Cahyono Tri Birowo.
