Network
JURNAL MEDAN - Dua pelaku jambret di Kota Padangsidimpuan Kelurahan Batunadua akhirnya meninggal dunia di RSUD Kota Padangsidimpuan.
Keduanya sempat kritis dihajar massa hingga akhirnya tewas di rumah sakit.
Kedua pelaku sempat menjadi bulan-bulanan massa usai melakukan penjambretan pada Minggu 16 Januari 2022.
"Pelaku inisial MA umur 25 tahun, warga Silayang-layang, Jalan Sudirman, Padangsidimpuan Utara, meninggal dunia usai dilalukan perawatan intensif di rumah sakit," kata Masrip Sarumpaet, Direktur RSUD Kota Padangsidimpuan.
Salah satu pelaku berinisial ADP berumur 15 tahun, warga Jalan Tonga, Kelurahan Wek 1, Padangsidimpuan Utara, meninggal dunia pada Minggu 16 Januari 2022 pukul 19.30 WIB.
Sebelumnya warga Kota Padangsidimpuan digegerkan aksi jambret yang menewaskan satu orang korban jiwa, Minggu 16 Januari 2022.
Aksi penjambretan yang menyebabkan korban jiwa itu terjadi di Jalan Raja Inal Siregar, Kelurahan Batunadua Jae, Kota Padangsidimpuan, Sumatera Utara.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Jurnal Medan, korban berjenis kelamin perempuan tewas di tempat kejadian, tepatnya di depan warung Berani Pedas Batunadua.
Wanita tesebut atas nama Maslindia Nora Harahap, kelahiran Padangsidimpuan, 30 Juni 1996, warga Desa Sigama Ujung Gading, Kecamatan Padang Bolak, Kabupaten Padang Lawas Utara.
Asmita, salah satu saksi mata mengatakan pelaku jambret sempat diamuk massa hingga kritis sebelum pihak berwajib tiba di lokasi.
Sementara korban jambret tewas karena terlindas mobil pickup usai terjatuh dari sepeda motor.
Baca Juga: Persebaya Surabaya, Klub Paling GANAS di BRI Liga 1 Hingga Pekan 19, Ini Statistiknya!
"Ada jambret tadi siang, korbannya seorang wanita, dia terjatuh dari kereta dan terlindas mobil pickup," Kata Asmita kepada jurnalmedan.com.
Saksi mata lainnya mengatakan, "Pas di sini tadi, dua orang pelaku yang naik sepeda motor itu, tiba tiba menjambret tas yang dibawa korban," ujar Saprizal, 32 tahun, saksi mata warga Batunadua.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Padangsidimpuan, AKP Bambang Priyatno mengatakan, hingga saat ini pihaknya masih mengumpulkan data tentang peristiwa tersebut.
"Sabar ya, kami masih mengumpulkan data," ungkapnya. ***
