Penyu bernasib malang tersebut berjenis Penyu Hijau dan diduga berjenis kelamin jantan.
"Perkiraan bobot sekitar 40 ke 50 kilogram, panjang 51 centimeter," katanya.
J Mendrofa menambahkan, usai dilakukan identifikasi dan pencatatan sesuai form yang telah disiapkan, pihaknya melakukan evakuasi dan menguburkan bangkai tak jauh dari pusat konservasi.
"Bangkai kita tanam dan sudah kita beri penanda sesuai SOP yang kita tetapkan," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Bendahara Yamantab Dian Iradhani Pribadi menuturkan atas temuan tersebut pihaknya mengimbau agar tak lagi terjadi kekerasan terhadap mamalia dilindungi itu.
Baca Juga: Kumpulan Twibbon Ucapan Selamat Isra Miraj 2022 Terbaru: Bingkai Kekinian, Cocok Dibagikan di Medsos
"Perairan Tapteng kan memang menjadi habitat Penyu, dimana saja, kapan saja, tanpa diduga bisa bertemu dengan Penyu," kata Dian.
Dian mengimbau nelayan ataupun warga yang bertemu Penyu atau mengetahui keberadaan telur penyu untuk tidak mengganggu, menangkap atau memperjualbelikannya.
"Karena keberadaan Penyu di Tapteng tentu menjadi aset berharga yang harus kita jaga dan rawat, itu juga visi besar hadirnya KKP2B yang kita dampingi bersama Desa Rawa Makmur. Kami mengajak ayo selamatkan penyu demi anak cucu," tandasnya.***