Kemenparekraf Mendukung Pengembangan 3A di Area Luar Situs-situs di Barus

- 20 Desember 2022, 17:15 WIB
Kemparekraf Mendukung Pengembangan 3A di Area Luar Situs-situs di Barus
Kemparekraf Mendukung Pengembangan 3A di Area Luar Situs-situs di Barus /Jurnal Medan / Ahmad Fiqi Purba

JURNAL MEDAN - Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Gabema Tapanuli Tengah - Sibolga beraudiensi dengan Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemparekraf) Vinsensius Jemadu di Gedung Sapta Pesona Kemparekraf Jl Medan Merdeka Barat No 17 Jakarta Pusat, Senin 19 Desember 2022.

Acara membahas tindak lanjut peresmian “Barus sebagai Titik Nol Peradaban Islam" oleh Presiden Jokowi tanggal 24 Maret 2017.

Dalam kesempatan tersebut, Vinsensius menganjurkan DPP Gabema Tapanuli Tengah - Sibolga untuk mengonsultasikan program revitalisasi kawasan cagar budaya situs-situs di Barus dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) Direktorat Jenderal Kebudayaan.

Baca Juga: Full Raw Scan Spoiler One Piece 1070. Kizaru Turun Tangan, Rob Lucci Nyaris Tewas Dihajar Awakening Luffy

Sedangkan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menyelenggarakan fungsi perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan teknis pengembangan destinasi, infrastruktur, dan penyelenggaraan kegiatan pariwisata di area luar situs-situs di Barus.

"Fungsi mereka melaksanakan revitalisasi cagar budaya, karena mereka mewujudkan pelestarian cagar budaya," ujar Vinsensius yang didampingi Kepala Sub Koordinator Pengembangan Destinasi Regional I Direktorat Pengembangan Destinasi Regional I Area IA Andhy MT Marpaung.

Vinsensius menjelaskan, Kemparekraf melakukan kegiatan pengembangan tata kelola destinasi dan pengembangan infrastruktur ekonomi kreatifnya.

Baca Juga: Teks Khutbah Jumat Singkat Padat 23 Desember 2022. Makna Iman Kepada Takdir Allah Agar Hati Semakin Tenang

"Kami tidak membangun infrastruktur fisik secara masif di sebuah destinasi wisata seperti situs-situs di Barus, karena statusnya sebagai cagar budaya. Seperti Candi Borobudur, kami tidak bisa cawe-cawe. Kecuali area sekitarnya," katanya.

Tetapi, Kemparekraf memberikan rekomendasi kepada kementerian/lembaga lain agar tata kelola destinasi wisata memiliki daya tarik wisata.

Dalam sinergi kementerian/lembaga, Kemparekraf melakukan kolaborasi lintas kementerian/lembaga dalam pengembangan 3A (Atraksi, Aksesibilitas, Amenitas), sumberdaya manusia (SDM), industri dan investasi, pengembangan promosi, product development and event, serta pengembangan produk ekonomi kreatif.

Baca Juga: Kumpulan Quotes Ucapan Selamat Hari Ibu Singkat dan Penuh Makna, Yuk Share ke Media Sosial

Dia berharap Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah menyusun master plan destinasi pariwisata Barus yang menyeluruh didukung Pemerintah Kota Sibolga.

"DPP Gabema bisa mendorong Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah berperan aktif didukung Pemerintah Kota Sibolga," katanya.

Pihaknya bersedia untuk memfasilitasi pertemuan Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah bersama Pemerintah Kota Sibolga dengan kementerian/lembaga lain seperti Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Kementerian Keuangan, dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk menyusun master plan destinasi pariwisata Barus. Vinsensius mengharapkan DPP Gabema Tapanuli Tengah - Sibolga menyampaikan kesediaan pemerintah pusat tersebut kepada kedua pemerintah daerah.

Baca Juga: Arti Atapu adalah, Kata Kata yang Viral di TikTok dan Twitter, Simak Makna dan Artinya

"Kami siap memfasilitasi pertemuan dengan Kementerian PPN/Bappenas, Kementerian Keuangan, dan Kementerian PUPR. Apalagi kami dengan kementerian lain akrab. Dengan Kementerian PUPR, setiap kami rekomendasikan pembangunan jalan/jembatan di suatu destinasi wisata, mereka akan membangunnya. Kami membuka diri untuk konsultasi. Tapi kami juga dibantu untuk ketok pintu pemerintah daerah agar semangat," katanya.

Apalagi, Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Danau Toba sebagai zona inti ditargetkan selesai sebagai destinasi unggulan tahun 2024.

Tetapi Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah bersama Pemerintah Kota Sibolga sebagai zona transisi yang berdampingan dengan delapan kabupaten sebagai zona penyangga Danau Toba harus memperbaiki amenitasnya dan memperbanyak atraksi.

Hingga tahun 2024 DPSP Danau Toba harus selesai agar segera siap menerima kunjungan wisatawan yang banyak. Tetapi, daerah-daerah penyangga Danau Toba juga harus dibangun. "Concern Pak Jokowi, tahun 2024 harus selesai. Kami memastikan perkembangan lima DPSP, termasuk Danau Toba, dan destinasi apa lagi yang dikembangkan hingga tahun 2024. Pak Jokowi konsentrasi di lima DPSP dan pindah ke lima DPSP lainnya. Beliau ingin pastikan 2024 pembangunan lima DPSP selesai, baik fisik maupun non fisik," katanya.

Dalam kesempatan tersebut Penjabat Ketua Umum DPP Gabema Tapanuli Tengah - Sibolga, Masriadi Pasaribu, menyinggung Barus sebagai "kota batuah".

Dia mempertanyakan tindak lanjut peresmian Tugu Titik Nol Peradaban Islam di Nusantara tanggal 25 Maret 2017 oleh Presiden Joko Widodo di pinggir pantai Barus.

"Sejak tahun 2017 hingga hari ini perkembangannya stagnan, tidak sesuai harapan kami. Kami berharap makam para aulia di Barus dijadikan sebagai destinasi wisata reliji. Di sana ditemukan makam para aulia. Apakah pemerintah daerah kami melakukan koordinasi program/kegiatan dengan pemerintah pusat, kami tidak tahu. Jika Kemparekraf memberikan informasi dan masukan kepada Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah dan Pemerintah Kota Sibolga melalui kami, kami akan meneruskannya," katanya.

Dia mengharapkan, potensi daya tarik wisata bahari dan wisata kuliner di Tapanuli Tengah dan Sibolga dirancang dalam paket wisata melalui strategi travel pattern, yaitu pola perjalanan wisata yang dirancang dalam paket wisata untuk berkunjung dari satu destinasi ke destinasi lain di sekitar.

"Potensi destinasi wisata kampung kami masih banyak belum berkembang. Sehingga, serangkaian kunjungan wisata dalam travel pattern Danau Toba juga menyinggahi Barus dan destinasi wisata lain di di Tapanuli Tengah dan Sibolga,"

"Setelah wisata alam di Danau Toba, alangkah baiknya para pelancong juga wisata reliji, wisata bahari, dan wisata kuliner di kampung kami," katanya.

Sementara itu, Rusmin Tumanggor (profesor UIN Syarif Hidayatullah) menjelaskan, Barus berhubungan dengan dunia luar sejak 6.000 tahun yang lalu melalui perdagangan seperti sutera, kemenyan, cengkeh, dan kapur barus.

Rusmin menerangkan, moderasi beragama berkembang di Barus sejak Islam masuk disusul Protestan.

Untuk mengembangkan sikap keberagamaan dalam mewujudkan kemaslahatan kehidupan berbangsa yang harmonis di tengah pelbagai desakan ketegangan, Pemerintah kata Rusmin dianjurkan mempelajari praktik moderasi beragama di Barus.

Sebagai informasi, Keluarga Besar Masyarakat (Gabema) Tapanuli Tengah - Sibolga merupakan wadah perantau asal Tapanuli Tengah dan Sibolga yang didirikan tanggal 23 Februari 1983.

Gabema Tapanuli Tengah - Sibolga diresmikan di Jakarta Fair Arena Kemayoran, Jakarta Pusat.***

Editor: Ahmad Fiqi Purba


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x