Laptop Merah Putih, Chipset Impor, OS Punya Google, ICSF: Masih Bicara Kemandirian Data dan Privasi?

- 31 Juli 2021, 15:03 WIB
Laptop Merah Putih, Chipset Import, OS Punya Google, ICSF: Masih Bicara Kemandirian Data dan Privasi?
Laptop Merah Putih, Chipset Import, OS Punya Google, ICSF: Masih Bicara Kemandirian Data dan Privasi? /Pixabay/dawnfu /

JURNAL MEDAN - Ketua Indonesia Cyber Security Forum (ICSF) Ardi Sutedja mengatakan Laptop Zyrex Chromebook Kemendikbud yang disediakan untuk pelajar di Tanah Air tidak 100 persen buatan Indonesia.

Ardi menegaskan bahwa chipset Zyrex Chromebook sudah pasti buatan asing alias impor. Kemudian Operating System (OS) yang digunakan punya Google berupa Chrome OS.

Sebagai informasi, perangkat Chromebook menjalankan Chrome OS, sistem operasi dengan penyimpanan Cloud, memiliki fitur terbaik dari Google di dalamnya.

Baca Juga: WhatsApp Bisa Disadap Pegasus, Pakar Cyber Sarankan Presiden dan Pejabat RI Pakai yang Lain

Performa mesinnya pun didesain agar bisa bekerja secara maksimal dengan aplikasi dan tentu saja sesuai keinginan Google.

Persoalan lainnya adalah harga laptop Merah Putih yang kabarnya melambung tinggi dengan pertanyaan terkait Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN).

TKDN adalah persentase komponen produksi yang dibuat di Indonesia pada suatu produk barang dan jasa atau gabungan antara barang dan jasa.

"TKDN-nya kalau sudah sampai di atas 60% seharusnya harganya terjangkau," ujar Ardi Sutedja kepada wartawan, Sabtu 31 Juli 2021.

Sebelumnya, Netizen ramai-ramai membandingkan spesifikasi minimal dan harga kisaran laptop program pemerintah ini, dengan laptop milik Netizen yang dinilai memiliki spesifikasi lebih tinggi dan harga yang lebih murah.

Misalnya, spesifikasi laptop Merah Putih dengan hardisk berkapasitas 32 GB dan prosesor dual core. Spesifikasi tersebut adalah spesifikasi perangkat komputer dua dekade lalu.

Baca Juga: Indonesia Mau Bikin Tablet dan Laptop Merah Putih, Pakar: Jangan Jadi Komoditas Politik, Kasihan Masyarakat

Selain itu, sebagai pakar cyber security, Ardi Sutedja sangat menyoroti kemandirian data, perlindungan data, privasi, hingga keamanan nasional. Sementara laptop nasional masih memakai OS punya negara lain.

"Yang tidak di-highlight itu tentang Chromebook yang merupakan OS-nya Google," tegas Ardi.

"Jadi apa gunanya bicara tentang Kemandirian Data, Privasi dan Perlindungan Data? Ke depan istilah Cyber Security hanya tinggal kenangan dan menyisakan para Zombie Hunters alias Siber Man," jelas Ardi. ***

Editor: Arif Rahman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah