"Dalam kasus ini kita berterima kasih kepada VPNmentor sebagai peretas yang baik dan menjalankan tanggungjawabnya dan tidak menyalahgunakan data penting yang sudah diaksesnya," jelas Alfons.
Alfons Tanujaya berharap setiap lembaga pemerintah yang mendapat insiden dan kebocoran data harus bersikap sportif dan jujur mengakui serta tidak menyangkal.
"Tujuannya bukan untuk menyalahkan, tetapi untuk belajar dari kesalahan yang ada supaya tidak terulang lagi," ujarnya.
Sementara itu, Kementerian Kominfo pada Kamis 9 September 2021 menerbitkan rilis terkait situs tipu-tipu yang menyerupai PeduliLindungi yang beralamat di pedulilindungia.com.
Ini membuktikan betapa getolnya para penjahat siber menambang data secara ilegal bahkan menggunakan situs tipu-tipu yang bisa menjebak banyak orang.
"Situs pedulilindungia.com adalah situs palsu dan bukan situs yang digunakan oleh Pemerintah untuk melakukan penanganan COVID-19," demikian keterangan Kominfo.
Saat ini Kementerian Kominfo telah memutus akses terhadap situs pedulindungia.com yang menggunakan atribut logo, gambar, dan tampilan menyerupai situs pedulilindungi.id.
"Seluruh isi dan informasi dalam situs pedulilindungia.com tidak terkait dengan situs PeduliLindungi.id dan tidak berhubungan dengan upaya Pemerintah melakukan penanganan COVID-19 dalam bentuk apapun."