JURNAL MEDAN - Pakar keamanan siber Pratama Persadha mengatakan di dalam dunia keamanan siber berlaku aturan bahwa tidak ada sistem informasi yang aman 100%.
Ia mencontohkan situs penting di Amerika seperti FBI, badan Antariksa Amerika (NASA), hingga badan intelijen Amerika (CIA) juga menjadi korban serangan hacker.
Salah satu solusi meminimalisir dampak serangan siber adalah dengan melakukan security audit atau pentest secara berkala, baik dengan pendekatan blackbox maupun white box.
"Metode yang digunakan bisa passive penetration atau active penetration," kata Pratama dalam keterangan yang diterima Jurnal Medan, Senin 25 Oktober 2021.
Komentar Pratama menyusul serangan deface terhadap website Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) di alamat di www.pusmanas.bssn.go.id yang diketahui dari salah satu unggahan twitter.
Pratama menjelaskan serangan tersebut diunggah pada Rabu 20 Oktober oleh akun twitter @son1x777. Dalam unggahan tersebut dituliskan telah di hack oleh "theMx0nday".
Pelaku deface juga menuliskan bahwa aksi ini dilakukan untuk membalas hacker yang diduga dari Indonesia yang telah meretas website negara Brazil.
Baca Juga: BSSN Kawal Pengamanan Siber Selama Acara Penyelenggaraan dan Upacara HUT RI ke-76