Defisit Hampir Rp1.000 Triliun, Demokrat: Program PEN 2020 Gagal Atasi Covid 19 dan Pulihkan Ekonomi

- 28 Januari 2021, 21:58 WIB
Ketua Badan Akuntabilitas Keungan Negara (BAKN) DPR RI Marwan Cik Asan.*
Ketua Badan Akuntabilitas Keungan Negara (BAKN) DPR RI Marwan Cik Asan.* /dpr.go.id

JURNAL MEDAN - Anggota Komisi XI sekaligus Sekretaris Fraksi Partai Demokrat DPR RI, Marwan Cik Asan sorot Program PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional) 2020 telah gagal mengatasi pandemi Covid-19 yang berkepanjangan dalam memulihkan ekonomi Indonesia. Jakarta, Kamis, 28 Januari 2021.

Menurutnya, pada awal tahun 2021 pemerintah telah mengumumkan bahwa defisit APBN 2020 sebesar Rp956 triliun atau setara 6,09 persen dari PDB. Angka defisit tersebut adalah yang terbesar dalam 20 tahun terakhir pelaksanaan APBN.

"Melonjaknya defisit APBN 2020 merupakan respon pemerintah melalui kebijakan fiskalnya untuk mengatasi pandemi Covid 19 dan dampaknya terhadap perekonomian, Pemerintah melebarkan defisit APBN dari  1,76 persen atau Rp307,2 triliun menjadi 6,34 persen terhadap PDB atau sekitar Rp 1039 triliun," ungkapnya

Baca Juga: Lirik dan Chord Lagu Sidoli Pargojek dari Tioma Trio

Baca Juga: Lirik dan Chord Gitar Lagu Orang Ketiga dari Nabasa Trio, Cerita Tentang Perselingkuhan


Ia menambahkan, awalnya program PEN hanya dialokasikan sebesar Rp 405,1 triliun, namun dalam perkembangannya pemerintah memperluas  program hingga mencapai Rp 695,2 triliun. Akibatnya postur APBN harus dilakukan 2 kali perubahan melalui Peraturan Presiden. Yang menjadi perhatian adalah sejauh mana efektivitas program PEN dalam memulihkan ekonomi ditengah pandemi Covid 19 yang tingkat penyabarannya semakin tinggi

"Semestinya program utama pemerintah adalah pada sektor kesehatan dengan fokus menurunkan tingkat penularan covid 19, baru selanjutnya secara bertahap melakukan pemulihan ekonomi," ujarnya.

Lanjutnya, Program PEN 2020 yang dilaksanakan dalam 6 klaster, realiasainya hanya mencapai Rp579,78 triliun atau 83,4% dari pagu. Dengan realisasi anggaran yang kurang maksimal dan beberapa program yang tidak tepat sasaran, maka program PEN 2020 tidak memiliki dampak yang besar terhadap penanganan covid 19, hal ini terlihat dari jumlah orang yang positif corona terus bertambah hingga mencapai satu juta orang.

Baca Juga: Wakil Ketua MPR Bicara Tugas Kapolri Jenderal Listyo Sigit: Reformasi Internal, Investasi, Hingga Pandemi

Halaman:

Editor: Sunardi Panjaitan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x