JURNAL MEDAN - Kebanyakan orang mungkin menyatakan bahwa pekerjaan itu merupakan sebuah beban yang memberatkan sehingga banyak orang stres akibat pekerjaannya.
Untuk menghibur diri para pekerja biasanya mengambil waktu berlibur bersama keluarga maupun teman-teman. Istilahnya refreshing.
Sejatinya, pekerjaan itu membahagiakan. Lalu kenapa bekerja membuat orang tidak bahagia?
Barangkali diakibatkan oleh pekerjaan yang dilakoni tidak sesuai keahliannya. Akibatnya, seseorang bekerja bukan karena panggilan hati tetapi karena hal lain yang bisa saja terpaksa atau punya motivasi lain.
Islam melihat persoalan ini dengan tegas. Setiap pekerjaan harus diberikan kepada ahlinya, jika tidak, maka kehancuran akan menyertai. Tinggal menunggu waktu.
Sebagaimana terdapat dalam Surah Al Isra ayat 84:
قُلۡ کُلٌّ یَّعۡمَلُ عَلٰی شَاکِلَتِہٖ
Artinya: Setiap orang berbuat sesuai dengan pembawaannya masing-masing...
Baca Juga: Sinopsis Drama Turki Zalim 16 Maret 2021: Seniz Mengancam Akan Menjauhkan Nedim Dari Cemre
Kemudian dalam hadits Nabi Muhammad SAW menyebutkan:
إِذَا وُسِّدَ الْأَمْرُ إِلَى غَيْرِ أَهْلِهِ فَانْتَظِرِ السَّاعَةَ
Artinya: Apabila perkara diserahkan kepada orang yang bukan ahlinya maka tunggulah kiamat. (HR Al-Bukhari dari Abi Hurairah).
Dengan demikian, orang yang pandai adalah orang yang mengetahui siapa dirinya, sehingga ia tidak bekerja melampaui kemampuannya, sehingga ia tidak menjerumuskan diri, dan menghancurkan pekerjaannya.
Ada sebuah nasihat yang sangat penting dalam menjalani kehidupan ini.
"Jangan paksakan dirimu untuk terbang jika habitatmu adalah perenang, maka kuasailah keahlianmu dalam berenang sehingga engkau dikenal sebagai ahli renang," demikian nasehat tersebut.
Namun ada pula kata sebaliknya yang menyatakan:
"Jangan engkau coba-coba berenang jika habitatmu sebagai penerbang. Jika engkau paksakan engkau akan mati tenggelam," ujar nasehat tersebut.
Setiap anak manusia diberikan keahlian dan rezeki masing-masing, maka kenalilah diri sendiri dengan menggali potensi itu, kembangkanlah.
Seiring dengan berjalannya waktu engkau akan berjaya dengan pekerjaanmu karena pekerjaan dilakukan atas dasar potensi.
Kebanyakan orang yang gagal karena mereka ingin menjadi orang lain dan melupakan siapa dirinya serta mengabaikan kemampuannya.
Ketika ia mencoba untuk menjadi orang lain, maka saat itulah kegagalan akan menghamprinya. ***