Naskah Khutbah Idul Adha 1443 H atau 2022, Tema Totalitas Berislam dan Beriman Seperti Keluarga Nabi Ibrahim

- 26 Juni 2022, 11:20 WIB
Naskah Khutbah Idul Adha 1443 H atau 2022 Tema Totalitas Berislam dan Beriman Seperti Keluarga Nabi Ibrahim
Naskah Khutbah Idul Adha 1443 H atau 2022 Tema Totalitas Berislam dan Beriman Seperti Keluarga Nabi Ibrahim /Pixabay

“Itulah awal mula disyariatkannya ibadah Sai antara Shafa dan Marwa.”
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, Laa Ilaaha Illallahu, Allahu Akbar, Allahu Akbar, Walillahil hamdu….

Jamaah Shalat dan Khutbah Idul Adha rahimakumullah, Bayi tercinta sedang menggelepar-menggelepar di atas tanah pasir yang panas. Nafasnya tersenggal-senggal karena kehausan dan kelaparan. Nyawanya sedang berada di ujung tanduk. Sementara sang ibu yang juga dalam keadaan kehausan dan kelaparan, sudah berlari dengan susah payah, tujuh kali pulang pergi menempuh jarak antara bukit Shafa dan Marwa.

Sungguh tidak bisa digambarkan lagi kecemasan dan kegundahan hati Hajar. Setelah tujuh kali ia berlelah-lelah lari, akhirnya ia berhenti di puncak bukit Marwa.

Jamaah Shalat dan Khutbah Idul Adha rahimakumullah,Lebih lanjut hadits dalam Shahih Al-Bukhari tersebut mengisahkan:

“Ketika ia telah berada di puncak bukit Marwa, tiba-tiba ia mendengar sebuah suara. Maka ia katakan kepada dirinya sendiri ‘Diamlah! Tenanglah! Di sini tidak ada siapa-siapa‘. Namun ia memasang pendengarannya baik-baik, akhirnya ia benar-benar mendengar sebuah suara. Maka ia pun berkata,

قَدْ أَسْمَعْتَ إِنْ كَانَ عِنْدَكَ غِوَاثٌ

“Engkau telah memperdengarkan suaramu. Maka munculkanlah dirimu! Jika engkau bisa memberikan bantuan, maka bantulah aku!”

فَإِذَا هِيَ بِالْمَلَكِ عِنْدَ مَوْضِعِ زَمْزَمَ فَبَحَثَ بِعَقِبِهِ أَوْ قَالَ بِجَنَاحِهِ حَتَّى ظَهَرَ الْمَاءُ فَجَعَلَتْ تُحَوِّضُهُ وَتَقُولُ بِيَدِهَا هَكَذَا وَجَعَلَتْ تَغْرِفُ مِنْ الْمَاءِ فِي سِقَائِهَا وَهُوَ يَفُورُ بَعْدَ مَا تَغْرِفُ فَشَرِبَتْ وَأَرْضَعَتْ وَلَدَهَا

Ternyata suara tersebut adalah seorang malaikat Jibril [dalam penampakan wujud seorang manusia]. Malaikat JIbril berdiri di tanah yang kelak menjadi tempat sumur Zam-Zam. Malaikat itu mengorek pasir dengan tumitnya, atau dengan tangannya, sampai akhirnya muncul air. Hajar segera membendung pancaran air itu dengan tangannya dan menciduk air tersebut dan mengisi kantung kulitnya dengan air tersebut, sementara air itu terus memancar keluar dari dalam tanah. Ia meminum air tersebut dan dengannya ia kembali bisa menyusui bayinya.

Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

Halaman:

Editor: Ahmad Fiqi Purba


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah