Hukuman Terberat di Dunia Kata Abu Yahya Badrusalam Bukan Hukuman Mati, Gantung Maupun Tembak Mati, Lalu Apa?

- 27 Juni 2022, 13:57 WIB
Abu Yahya Badrusalam
Abu Yahya Badrusalam /Yufid TV

إِذَا رَأَيْتَ اللهَ تَعَالَى يُعْطِي الْعَبْدَ مِنَ الدُّنْيَا مَا يُحِبُّ وَهُوَ مُقِيمٌ عَلَى مَعَاصِيْهِ فَإِنَّمَا ذَلِكَ مِنهُ اسْتِدْرَاجٌ

“Bila kamu melihat Allah memberi pada hamba dari (perkara) dunia yang diinginkannya, padahal dia terus berada dalam kemaksiatan kepada-Nya, maka (ketahuilah) bahwa hal itu adalah istidraj (jebakan berupa nikmat yang disegerakan) dari Allah.”

"Yang lebih berat dari itu ketika seseorang bergembira dengan perkara yang sebetulnya adalah hukuman dari Allah yang diberikan kepadanya," katanya.

Salah satu contoh kata Abu Yahya adalah ketika seseorang gembira ketika mendapatkan harta yang haram. Padahal harta haram itu menambah siksa dalam api neraka.

Baca Juga: Amalan 60 Detik Menghapus Dosa 100 Tahun, Yuk Segera Dihafalkan dan Diamalkan Secara Rutin

"Orang yang keadaannya seperti ini tidak akan pernah sukses mendapatkan ketaatan,"

"Ketika seseorang sudah mendapatkan manisnya kemaksiatan maka dia akan merasakan bahwa ketaatan adalah sesuatu yang pahit dan getir," katanya.

Sebaliknya orang yang sudah merasakan nikmatnya ketaatan pada saat itu artinya tidak akan pernah mau melakukan perbuatan maksiat.

Kalaupun dia terjatuh ke dalam maksiat maka hatinya menjadi sedih. Hatinya akan menyesal.

Baca Juga: Ibadah Qurban, Hukumnya Wajib Atau Sunnah? Ini Penjelasan Ustaz Abdul Somad UAS Berdasarkan Hadis

Halaman:

Editor: Ahmad Fiqi Purba


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah