Ulasan 'Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas', Film Indonesia yang Sukses dan Recommended Banget Nih!

3 Desember 2021, 17:07 WIB
Ulasan 'Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas', Film Indonesia yang Sukses dan Recommended Banget Nih! /Instagram @sepertidendamfilm

JURNAL MEDAN - Film 'Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas' disutradarai oleh Edwin dan diproduseri oleh E&W Films dan Kaninga Pictures.

Film yang recommended, menceritakan kisah Ajo Kawir, seorang jagoan di daerah Bojongsoang yang mengalami kesulitan dalam menjaga amarah karena menderita disfungsi ereksi.

Ajo Kawir nantinya akan bertemu kekasihnya, Iteung, dan musuh-musuh yang akan mencelakakan mereka berdua.

Baca Juga: Tak Profesional! Memalukan! Eks Timnas Saktiawan Sinaga Tendang Suporter Hingga Tribun Penonton di Liga 3

Film ini bisa dianggap sebagai film Indonesia yang sukses di luar negeri karena sudah memenangkan beberapa penghargaan, seperti The Gorden Leopard di Locarno Films Festival, dan penghargaan internasional lainnya. 

Selain itu, banyak kritikus film, baik lokal maupun internasional, yang memuji kualitas dari film ini dan menganggap bahwa film ini merupakan film yang sangat unik di tahun ini.

Apakah opini dari para kritikus ini benar adanya?

Apabila kalian ingin menonton “Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas di bioskop, maka keputusan kalian sudah tetap.

Film ini menyuguhkan aksi, komedi, dan drama yang sangat seru dan kompleks selama dua jam.

Baca Juga: Ada Pharaoh Weapon, Maro Character hingga Spirit of Booyah! Segera Klaim 30 Kode Redeem FF Terbaru Hari Ini

Koreografi aksi yang disuguhkan di film ini sangat memuaskan mata dan adrenalin, karena koreografi yang diperlihatkan hampir terlihat sungguhan, dan aksi beladiri di film ini dirancang dengan rapi.

Perkelahian yang diperlihatkan di film ini juga dibumbui oleh visual yang sangat gory atau berdarah-darah, sehingga film ini cocok untuk ditonton untuk mereka yang menggemari film-film dari sutradara seperti Quentin Tarantino atau Robert Rodriguez.

Walaupun film ini dipenuhi oleh aksi, tidak sedikit momen-momen komedi yang dapat membuat penonton tertawa terbahak-bahak.

Chemistry Marthino Lio sebagai Ajo Kawir dan Sal Priadi sebagai Tokek, teman baik Ajo Kawir, menciptakan tidak sedikit adegan lucu yang menghibur.

Baca Juga: Presiden Jokowi Sebut-sebut Tim Thomas di Bali, Sinyal Indonesia Harus Juara Lagi Nih!

Selain itu, penulis naskah film ini dapat menulis oneliner dan dialog-dialog dengan punchline yang sangat bagus dan lucu, dan para aktor di film ini dapat membawakan naskah tersebut dengan gemilang.

Para penonton, terutama mereka yang sangat menyukai humor-humor ala pekerja dan masyarakat kelas bawah, tentu akan terhibur dengan dialog-dialog yang ada di film ini.

"Seperti Dendam, Rindu Harus DIbayar Tuntas" juga memiliki drama yang bisa menyentuh hati penonton.

Cerita cinta Ajo Kawir dengan Iteung, penyakit seksual yang diderita Ajo Kawir, serta kehadiran orang ketiga bernama Budi Baik menjadikan cerita drama di film ini menjadi seru dan menyentuh.

Baca Juga: Soal Tambahan Pemain Baru di 8 Besar Liga 2, Sekretaris PSMS: Transfer Window Gak Ada, Mau Gimana Kita?

Bukan hanya kisah cinta, film ini juga menjelajahi kompleksitas individu para karakter beserta idealisme dan trauma yang mereka miliki, dan aspek-aspek tersebut diperlihatkan dengan bagus dan tidak asal-asalan.

Marthino Lio (Ajo Kawir), Ladya Cheryl (Iteung), Reza Rahadian (Budi Baik), dan aktor-aktor lain yang berperan di film ini sangat bermain dengan bagus dan tidak ada satu aktor pun yang terlihat mengecewakan di film ini.

Perlu diketahui bahwa film ini bisa dianggap sebagai “homage” untuk film-film Indonesia di tahun 70 dan 80an, sehingga penonton akan banyak melihat dialog yang sangat kaku dengan bahasa yang sangat formal.

Hal ini bukanlah ketidaksengajaan, karena memang sang sutradara menginginkan dialog dan adegan yang biasa terlihat di film era lampau.

Baca Juga: WOW! Katrina Kaif Sewa Kamar Termahal di India Jelang Menikah dengan Vicky Kaushal, Harganya Bikin Melongo

Bisa dikatakan bahwa Edwin sebagai sutradara film ini sukses membawa vibe film era 80an ke film yang dia sutradarai ini.

Salah satu aspek lain yang patut diperhatikan di film “Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas” adalah bagaimana film ini dapat menggambarkan setting waktu dan tempat dengan ciamik.

Film ini berlatar di suatu daerah pada akhir 1980an. Gaya busana para karakter, cara mereka berdialog, dan detail-detail lain di film ini sangat terasa 80an.

Selain itu, film ini juga membawa isu-isu yang biasa dibahas di tahun tersebut, seperti penggunaan pil KB untuk pengendalian angka lahir, serta kekuasaan orde baru di bawah presiden Soeharto.

Baca Juga: Sakit dan Gula Darah Tinggi, Muhammad Kace Kerap Tidur di Persidangan, Disemprot Majelis Hakim dan Kuasa Hukum

Lingkungan daerah rural yang diwarnai oleh seks, perkelahian, dan perjudian digambarkan dalam film ini dengan baik, sehingga kita bisa merasakan kehidupan masyarakat rural, terutama di daerah utara, yang keras dan berdarah-darah.

“Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas” adalah salah satu film Indonesia terbaik tahun ini, dan bagi kalian yang ingin menonton film ini harus segera membeli tiket ke bioskop sebelum kehabisan. ***

Editor: Arif Rahman

Tags

Terkini

Terpopuler