JURNAL MEDAN - Wisata kuliner di Kota Medan bisa menjadi magnet tersendiri dalam mendatangkan wisatawan. Sebab keragaman suku dan etnik yang ada di kota Medan juga memiliki keragaman kuliner.
"Untuk menunjang sektor pariwisata, tidak kalah pentingnya adalah kuliner yang bisa menjadi daya tarik wisatawan," terang Ketua Komisi III DPRD Kota Medan, Afri Rizki Lubis di Medan, Senin 5 Maret 2021.
Selain itu, lanjutnya, Pemkot Medan di bawah kepemimpinan Wali Kota Bobby Nasution memiliki tekad yang kuat menjadikan kawasan Kesawan di pusat kota, sebagai kota warisan kuno yang penuh artistik.
Baca Juga: Gunung Sinabung Kembali Erupsi, Abu Tebal Setinggi 200 Meter Terlihat di Puncak Kawah
Baca Juga: Ajukan JC Kasus Suap DAK APBN Kabupaten Labura, Irgan Chairul Mahfiz Siap Seret Pelaku Lain
Letak ibu kota Provinsi Sumatera Utara strategis, tutur dia, mengakibatkan keberagaman penduduk di Kota Medan dengan berbagai ragam kuliner hasil dari akulturasi suku dan etnik. Baik Melayu, Jawa, Batak Toba, Karo, Mandailing, Pakpak, Nias, Angkola, Sunda, Banjar, Aceh, Minang, Tionghoa, Arab, dan Tamil.
"Itu, modal untuk menjadikan Kota Medan sebagai pusat kuliner Asia. Pemkot Medan di kepemimpinan Bobby dan Aulia hendaknya menggandeng pelaku UMKM. Sebab UMKM merupakan tulang punggung perekonomian masyarakat Indonesia, termasuk di Kota Medan," ujar politisi muda ini.
"Mayoritas pelaku sektor UMKM di Medan bergerak di usaha makanan dan minuman yang menghadirkan berbagai varian rasa dan penyajian. Baik makanan dan minuman tradisional yang dijajakan di pinggir jalan, sampai ke cafe dan restoran," ungkap Rizki. ***
Baca Juga: Varian Corona Inggris B117 Kembali Ditemukan di 4 Provinsi, Kasus Dinyatakan Negatif dan Sembuh