Buka-bukaan Soal Larangan Mudik 2021, Jokowi: Kita Semua Pasti Rindu Sanak Saudara

16 April 2021, 20:59 WIB
Presiden Jokowi membeberkan alasan pemerintah mengambil kebijakan larangan mudik lebaran 2021. /Tangkap Layar Youtube.com/Sekretariat Negara

JURNAL MEDAN - Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya buka suara soal kebijakan larangan mudik Lebaran 2021.

Jokowi menuturkan, larangan mudik mulai 6-17 Mei diberlakukan untuk membendung laju penularan virus corona. Larangan berlaku untuk semua masyarakat Indonesia.

"Keputusan larangan mudik diambil melalui berbagai macam pertimbangan, utamanya karena kenaikan kasus Covid-19 pasca libur panjang," kata Jokowi sebagaimana dikutip Jurnalmedan.com dari video yang diunggah di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Jumat 16 April 2021.

Baca Juga: Viral! Wanita Asal Makassar Dilamar dengan Uang Panai Dua Keping Bitcoin! Totalnya Capai Rp1,7 Miliar

Baca Juga: 5 Selebriti Ini Terjerat Kasus Narkoba di Usia Muda, Terbaru ada Jeff Smith!

Baca Juga: 5 Fakta Terbaru Konflik Kartika Putri dan Dokter Richard Lee, Tiga Kali Mediasi Gagal

Jokowi menerangkan, berkaca pada libur Idul Fitri 2020, kasus harian Covid-19 naik diangka 93 persen, dengan tingkat kematian mencapai 66 persen. Peningkatan juga terjadi saat libur panjang 20-23 Agustus 2020. 

"Di mana mengakibatkan kenaikan kasus mencapai 119 persen dan kematian mingguan melonjak 57 persen," imbuhnya.

Tidak hanya itu, libur panjang pada 28 Oktober sampai 1 November menjadi pemicu ledakan Covid-19 hingga 95 persen, dengan angka kematian mingguan 75 persen.

"Yang keempat, terjadi kenaikan saat libur di akhir tahun 24 Desember 2020 sampai dengan 3 Januari 2021, mengakibatkan kenaikan jumlah kasus harian mencapai 78 persen dan kenaikan tingkat kematian mingguan hingga 46 persen," ungkapnya.

Meski begitu, lanjutnya, 5 Februari 2021 kasus aktif capai 176.672 dan terus berkurang hingga 108.032 pada 15 April 2021.

"Penambahan kasus harian juga sudah relatif menurun. Kita pernah mengalami (pada Januari 2021) 14.000-15.000 kasus per hari, tapi kini berada di kisaran 4.000-6.000 kasus per hari," katanya.

Begitu juga tren kesembuhan alami peningkatan, dari 1 Maret tercatat 1.151.915 dan terus bertambah menjadi 1.438.254 pada 15 April.

"Oleh karena itu kita harus betul-betul menjaga bersama momentum yang sangat baik," katanya.

Tren positif itu harus dijaga sehingga pemerintah memutuskan melarang mudik untuk seluruh masyarakat.

"Saya mengerti kita semuanya pasti rindu sanak saudara di saat-saat seperti ini, apalagi di Lebaran nanti. Tapi mari kita utamakan keselamatan bersama dengan tidak mudik ke kampung halaman," kata Jokowi.***

Editor: Aricho Perisa Hutagalung

Sumber: Youtube

Tags

Terkini

Terpopuler