Harga Tes PCR India Hanya Rp96 Ribu, Susi Pudjiastuti: Indonesia Harusnya Bisa 2,4 Kalinya India

16 Agustus 2021, 17:19 WIB
Susi Pudjiastuti menyoroti harga tes PCR Indonesia yang jauh lebih mahal dari India /Twitter/@susipudjiastuti

JURNAL MEDAN - Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyoroti harga PCR di Indonesia.

Susi Pudjiastuti mengatakan Indonesia seharusnya bisa menerapkan harga PCR 2,4 kalinya India.

Hal itu diungkapkan Susi Pudjiastuti menanggapi sebuah pemberitaan yang membahas tentang harga PCR di India.

Baca Juga: Kapan BSU Gaji Rp1 Juta Tahap II Cair? Begini Informasi BP JAMSOSTEK

"Indonesia harusnya bisa 2.4 kalinya India dan hasilnya jadi dalam 2.4 jam," kata Susi Pudji Astuti seperti dikutip jurnalmedan dari akun Twitter @susipudjiastuti, Senin 16 Agustus 2021.

Seperti diketahui, harga tes PCR belakang ini kembali menjadi perbincangan hangat. Hal itu karena India mengumumkan tarif tes PCR dengan harga 500 rupe. Jika di rupiahkan, harga tersebut setara dengan Rp96 ribu.

Setelah pengumuman itu, tak sedikit pihak yang menyoroti perbandingan harga pemeriksaan PCR Indonesia dengan India.

Baca Juga: Kalau Kritik Jokowi yang Cerdas, Jangan Merendahkan Masyarakat Baduy

Seperti Dokter Spesialis Penyakit Dalam, dr Andi Khomeini Takdir. Ia mengatakan murahnya harga tes PCR di India diduga karena adanya ‘hak istimewa’.

Hal itu disampaikan oleh dr Andi Khomeini dalam unggahan di akun media sosial pribadinya pada Rabu, 11 Agustus 2021.

"Kenapa harga PCR di India gak sampe Rp100 ribu? Kenapa harga vaksin di negara A/B/C 2-3 dolar (Rp28 ribu – Rp43 ribu)?" ujarnya, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari akun Twitter @dr_koko28.

Baca Juga: BSU Gaji Tahap 2 Akan Cair ke 1,9 Juta Karyawan, Berikut Cara Cek Data Penerima BSU

dr Andi Khomeini Takdir mengungkapkan 'rahasia' di balik rendahnya harga tes PCR di India dan harga vaksin di sejumlah negara tersebut.

"Well, itulah privilege (hak istimewa) menjadi negara yang bisa bikin sendiri," katanya.

Oleh karena itu, dr. Andi Khomeini Takdir menyinggung bagaimana Indonesia seharusnya mulai hijrah dari negara konsumen menjadi negara produsen seperti India dan negara lainnya.

"Makanya dari tahun-tahun lalu coba mengubah mindset bersama. Hijrah dari negara konsumen jadi negara R&D (Research & Development) dan juga negara produsen." tuturnya.

Baca Juga: Sudah Memenuhi Syarat Tapi Tak Terima BSU Gaji Rp 1 Juta 2021? Ini Cara Pengaduan Via bantuan.kemnaker.go.id

Untuk diketahui, harga batasan tertinggi untuk pemeriksaan RT-PCR, termasuk pengambilan swab di Indonesia sebesar Rp900 ribu.

Sementara tarif swab antigen, Kemenkes menetapkan harga Rp250 ribu untuk Pulau Jawa, dan Rp275 ribu untuk wilayah di luar Pulau Jawa.***

Editor: Ahmad Fiqi Purba

Tags

Terkini

Terpopuler