Pinjam Uang Rp132 Juta Untuk Pernikahan Mewah, Pengantin Baru Ini Lebih Banyak Menangis Usai Menikah

12 November 2022, 15:47 WIB
Ilustrasi sepasang kekasih yang menikah /Screenshot Yehh Jadu Hai Jinn Ka

JURNAL MEDAN - Sepasang pengantin baru di Malaysia menyesal usai menikah dengan perayaan yang mewah. Keduanya kini lebih banyak menangis.

Bukannya merasakan kebahagiaan, pasangan pengantin baru ini malah dibuat stres dengan biaya pernikahan mahal dan mewah, tetapi dari hasil pinjaman alias utang.

Kedua pengantin baru ini hanya bisa pasrah dan menderita karena harus bekerja keras melunasi pinjaman sebesar RM40,000 (Rp132 juta).

Baca Juga: Spoiler Tokyo Revengers Chapter 278, Kisah Berakhir, Takemichi dan Hinata Akhirnya Menikah

Ide pernikahan mewah itu sebenarnya berawal dari niat baik yakni mewujudkan impian orangtua untuk mengadakan upacara pernikahan besar dan mewah.

Dalam sebuah unggahan yang dibagikan di media sosial, pengantin wanita menjelaskan bahwa saat ini mereka telah menikah selama 6 bulan.

Ia mengaku tersiksa karena harus melakukan banyak pekerjaan guna melunasi utang RM40,000 (Rp132 juta).

Kini, pernikahan yang telah berjalan selama 6 bulan, dirinya lebih banyak menangis dan sedih ketimbang bahagia.

Baca Juga: Isu Farel Prayoga Meninggal Dunia Karena Sakit Keras Jadi Viral, Benarkah? Cek Faktanya Di Sini

"Orangtua saya memaksa kami untuk mengambil pinjaman demi sebuah pernikahan mewah," ujarnya.

Pengantin wanita yang kini telah menjadi istri mengungkapkan bahwa mereka berdua bekerja sebagai karyawan.

Sang suami seorang pegawai sementara dirinya adalah pekerja kontrak pemerintah alias pegawai honorer.

Ia mengaku telah berusaha meyakinkan orangtuanya agar menggelar pesta pernikahan secara sederhana.

Baca Juga: Meyden Kenapa? Podcast Agung Karmalogy dan Deddy Corbuzier Diduga Jadi Dalang Perselisihan

Tetapi kedua orangtuanya menentang dengan dalih akan ada banyak kerabat dan teman yang harus diundang.

Termasuk orangtua calon suaminya ketika itu juga menentang.

"Orangtua saya tidak setuju karena mereka mengatakan bahwa ada banyak kerabat dan teman yang harus mereka undang. Jika tidak, mereka akan tersinggung," ujarnya.

Perkataan orangtuanya membuat si pengantin wanita merasa tidak yakin suaminya bisa mengurusnya sendirian, terutama jika mereka mengadakan pernikahan besar-besaran.

Baca Juga: Viral di TikTok Meme Roger Sumatera, Ternyata Ini Arti dan Maknanya

"Saya telah memberi tahu orangtua saya bahwa kami ingin mengadakan upacara kecil dan mengundang tidak lebih dari 100 orang," tuturnya.

Sang suami kemudian mengobrol dengan orangtuanya dan bertanya kepada mereka berapa banyak tamu yang akan mereka undang.

Setelah dihitung-hitung, ada sekitar 1.000 orang dan mereka ingin melangsungkan pernikahan di sebuah hotel.

"Orang tua saya menyarankan kami mengambil pinjaman pribadi sebesar RM40,000 jika kami ingin menikah," kata pengantin wanita.

Baca Juga: Sinopsis Yehh Jadu Hai Jinn Ka Hari Ini 12 November 2022: Setahun Berpisah dari Roshni, Aman jadi Pria Nakal

"Singkat cerita, suamiku mengambil pinjaman itu," ucapnya dilansir Pikiran-Rakyat.com yang merangkum dari World of Buzz, Sabtu, 12 November 2022.

Mereka kemudian mengadakan upacara pernikahan seperti yang diinginkan orangtuanya.

Bahkan teman-temannya banyak memberikan pujian karena pernikahan yang begitu megah dan mewah.

Namun permasalahan muncul setelah pesta berlangsung gara-gara utang. Inilah yang membuat pasangan suami istri itu akhirnya stres.

Baca Juga: Profil CEO Baru AC Milan Giorgio Furlani, Seorang Milanisti Asli, Ingin Bawa Rossoneri Sukses di Eropa

"Sekarang kami sedang berjuang untuk melunasi pinjaman. Setelah suami saya pulang kerja, dia langsung (bekerja) melakukan pengiriman makanan," ujar sang istri.

Tak tega melihat suami bekerja keras, sang istri juga bekerja melakukan dropshipping online tapi terkadang tidak ada penjualan.

Ia pun menceritakan kondisi suaminya yang kini sangat memprihatinkan. Setiba di rumah suaminya lebih banyak tidur karena terlalu lelah.

"Suami saya dulu gembira, dan sekarang dia hanya banyak tidur ketika sampai di rumah. Dia mengaku lelah bekerja tanpa henti," tuturnya.

Baca Juga: Daftar 37 Provinsi Indonesia Usai Tambah Tiga Provinsi Baru, Mendagri Sebut Papua Untung Dengan Tiga DOB

Kisah ini mengajarkan bahwa pernikahan tidak hanya sekedar seremonial, tetapi bagaimana hidup setelah pernikahan.

"Dia sangat menyesal mengambil pinjaman. Jika kami tidak melakukannya, hidup kami akan damai, dia bisa pulang dari kantor dan beristirahat bersama saya," demikian penjelasan sang istri.***

Editor: Arif Rahman

Tags

Terkini

Terpopuler