JURNAL MEDAN - Partai Golkar menjadi parpol paling dikenal dan dipilih oleh pelaku usaha.
Data ini berdasarkan hasil survei Indonesia Network Election Survei (INES) yang menyatakan Partai Golkar dipilih 20,8 persen dari total 1988 responden pada 3-15 Januari 2023.
Direktur eksekutif INES Nugraheni Kartika mengatakan pelaku usaha mengharapkan presiden terpilih di Pilpres 2024 dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih baik.
Baca Juga: Pendaftaran Calon Ketum BPC HIPMI Tapsel Ditutup Hari Ini, Uang Daftarnya Rp100 Juta
Setelah Golkar, pelaku usaha memilih PDI Perjuangan (PDIP) sebagai parpol yang paling dikenal yang dipilih sebanyak 17,7 persen responden.
Berikutnya pelaku usaha memilih Partai Gerindra sebanyak 17,2 persen, PKB 6,4 persen, Nasdem 5,2 persen, PPP 4,7 persen, PAN 4,2 persen, PKS 3,5 persen, dan Partai Demokrat 2,7 persen.
"Parpol lainnya dibawah 1 persen dan yang tidak memilih sebanyak 13,3 persen," kata Nugraheni dalam keterangan yang diterima Jurnal Medan, Kamis, 19 Januari 2023.
Hasil survei juga menyatakan 87,9 persen pelaku usaha berharap presiden terpilih dapat mewujudkan adanya kesinambungan dan konsistensi kepastian berusaha.
Baca Juga: KPU Petakan TPS Lokasi Khusus Melibatkan 7 Kementerian, Datanya Terus Bergerak
Untuk itu, program-program kebijakan dan organ-organ akselerasi pembangunan ekonomi yang sudah berjalan baik di era pemerintahan Jokowi hendaknya dilanjutkan.
"Sebanyak 79,8 persen pelaku usaha ingin presiden terpilih harus memprioritaskan di bidang ekonomi dengan menekankan pembangunan SDM yang memiliki motivasi kerja dan meningkatkan keterampilan kerja untuk mencapai produktivitas yang tinggi agar produk-produk nasional berdaya saing," ujarnya.
Kemudian sebanyak 81,8 persen pelaku usaha menginginkan presiden terpilih mempertahankan kebijakan yang memiliki semangat merombak birokrasi perizinan berusaha agar lebih terintegrasi, mudah, cepat, murah, dan transparan melalui sarana elektronik.
Terkait dengan Golkar, ketua umum Airlangga Hartarto memiliki tingkat kesukaan tinggi berdasarkan hasil survei INES.
Baca Juga: Teks Khutbah Jumat PDF Terbaru Penuh Makna 20 Januari 2023. Selalu Berpegang Teguh pada Ajaran Islam
Sebanyak 82,8 persen responden mengenal, mengetahui, dan suka dengan Airlangga Hartarto dalam mendukung usaha mereka disaat pandemi Covid-19.
Sementara Prabowo Subianto dikenal dan diketahui sebanyak 71,7 persen pelaku usaha, tapi pelaku usaha tidak merasakan kebijakan dari Prabowo terhadap usaha mereka.
Kemudian 60,6 persen mengenal Puan Maharani dan merasakan kebijakannya sebagai Ketua DPR RI yang berdampak pada usaha mereka.
Sebanyak 48,8 persen mengenal Kepala KSP Moeldoko dan merasakan sepak terjangnya dalam mendukung usaha mereka.
Lalu 69,8 persen mengenal ganjar Pranowo, tapi kebijakan Ganjar Pranowo sebagai Gubernur Jateng tidak berdampak pada usaha mereka disaat pandemi Covid-19.
Anies Baswedan dikenal oleh 60,7 persen pelaku usaha, tapi kebijakan mantan Gubernur DKI itu tidak berdampak pada usaha mereka disaat pandemi Covid-19.
Sedangkan dua pengusaha nasional yakni Erick Thohir dan Sandiaga Uno dikenal hingga diketahui pelaku usaha masing-masing sebanyak 23,7 persen dan 21,8 persen.
Dari nama nama-nama tokoh yang dikenal oleh 1988 pelaku usaha tersebut ditanyakan tokoh mana yang akan dipilih sebagai presiden jika Pilpres digelar hari ini.
Hasilnya, Airlangga Hartarto paling tinggi tingkat keterpilihannya sebagai Presiden RI yang dipilih sebanyak 30,4 persen pelaku usaha.
Disusul Prabowo Subianto 20,2 persen, Ganjar Pranowo 10,1 persen, Anies Baswesdan 7,2 persen, Moeldoko 6,8 persen, Puan Maharani 4,8 persen, Erick Thohir 2,4 persen, dan Sandiaga Uno 1,7 persen.
"Dan yang tidak memilih sebanyak 16,4 persen," ujar Nugraheni.
Kemudian simulasi tokoh bakal capres dengan pasangannya yang diusung melalui koalisi KIB (Golkar, PPP, PAN), PDI Perjuangan, Gerindra-PKB dan Nasdem-PKS-Demokrat.
Baca Juga: Penataan Dapil dan Alokasi Kursi DPR-DPRD di Saat Tahapan Pemilu 2024 Sedang Berjalan, Tak Ideal
Diberikan pertanyaan jika Pilpres digelar hari ini, maka responden memilih pasangan Airlangga Hartarto - Moeldoko dengan elektabilitas 40,2 persen.
Kemudian pasangan Prabowo Subianto - Muhaimin Iskandar 19,7 persen. Lalu
Puan Maharani - Ganjar Pranowo 20,2 persen.
Anies Baswedan - Agus Harimurti Yudhono (AHY) dengan elektabilitas 11,3 persen serta tidak memilih sebanyak 8,6 persen.
Hasil lain survei INES adalah pelaku usaha sangat puas dan merasakan KPC-PEN yang dibentuk oleh Presiden Jokowi dan dipimpin langsung Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.
Baca Juga: Ucapan Imlek 2023 Perusahaan, Cocok Bagi Karyawan untuk Dikirimkan Kepada Rekan Kerja
Tingginya elektabilitas Golkar yang dipilih para pelaku usaha dikarenakan selama pemulihan ekonomi, Golkar dinilai sebagai parpol di garda terdepan yang selalu mendukung program Presiden Jokowi dalam memulihkan perekonomian nasional
Faktor Ridwan Kamil
Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komaruddin menilai salah satu faktor yang akan mendongkrak Golkar adalah bergabungnya Ridwan Kamil.
Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil resmi berkostum Golkar pada Rabu 18 Januari 2023 yang diumumkan langsung oleh Ketua Umum Airlangga Hartarto.
Bak gayung bersambut, Kang Emil, sapaan Ridwan Kamil, turut memuji kapasitas Airlangga sebagai Menko Perekonomian.
Baca Juga: Resmi Berkostum Golkar, Ridwan Kamil Bersama Ketum Airlangga Hartarto Siap Total Football di Jabar
Kang Emil menyebut urusan ekonomi sebagai kapasitas Airlangga di kabinet pemerintahan Jokowi-Amin ditambah dengan hal-hal personal seperti sifat Humanis Airlangga yang sangat diapresiasi.
Dibawah kepemimpinan Airlangga, Kang Emil menilai Golkar juga banyak memiliki inovasi.
"Ya wajar saja kalau Ridwan Kamil memuji Pak Airlangga karena Airlangga sebagai nahkoda Golkar dan telah membawa perubahan bagi Golkar," kata Ujang kepada wartawan, Kamis, 19 Januari 2023.
Ridwan Kamil bergabung dengan Golkar dan langsung diberikan tanggung jawab sebagai Wakil Ketua Umum (Waketum) sekaligus co-chair Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Golkar.
"Ya dengan posisi Ridwan Kamil sebagai Wakil Ketua, maka dia harus menunjukkan kinerja yang cukup baik di Golkar, maka harus diuji dulu," jelasnya.***