Survei Algoritma: Golkar, NasDem, PKB, Demokrat, dan PKS Partai Medioker, PPP dan PAN Masuk Parpol Papan Bawah

23 Januari 2023, 18:29 WIB
Poster dan baliho parpol di kawasan Bandung Barat /Pikiran Rakyat/Bambang Arifianto

JURNAL MEDAN - Hasil survei Algoritma Research Center menyatakan Partai Golkar, NasDem, PKB, PKS dan Demokrat termasuk sebagai parpol di papan tengah alias medioker.

Kelima parpol tersebut memiliki elektabilitas atau tingkat keterpilihan saat ini di bawah 10 persen sehingga disebut parpol medioker.

Survei Algoritma melibatkan 1.214 responden, digelar pada 19-30 Desember 2022, melalui wawancara tatap muka dan menggunakan kuesioner.

Baca Juga: Gerindra-PKB Resmikan Sekber, Cak Imin: Bukti Koalisi Solid, Prabowo Undang Parpol Lain Gabung

Partai NasDem berdasarkan survei Algoritma berada di peringkat tiga dengan tingkat elektabilitas/keterpilihan 7,9 persen.

Kemudian diikuti Golkar di peringkat empat dengan 7,6 persen, PKB 6,8 persen, Partai Demokrat 5,3 persen dan PKS 4,2 persen.

Peringkat teratas dihuni PDI Perjuangan (PDIP) yang unggul jauh dengan elektabilitas 22 persen diikuti Gerindra di posisi kedua dengan 12,2 persen.

Sementara parpol papan bawah ada PPP yang elektabilitasnya hanya 2,2 persen, PAN 1,9 persen, Perindo 1,6 persen, Partai Buruh 0,8 persen, PBB 0,5 persen, Partai Gelora 0,4 persen, PSI dan Partai Hanura 0,2 persen.

Baca Juga: Persentase Kendala Silon DPD Kecil, KPU: Bandingkan Dengan Pendaftaran Adhoc yang Relatif Lancar via SIAKBA

Direktur Riset dan Program Alogaritma, Fajar Nursahid, mengatakan salah satu cara membaca hasil survei ini adalah parpol yang kini berada di parlemen.

"Peluang partai politik yang selama ini
berada di DPR lebih tinggi untuk
bertahan lolos ambang batas parlemen," ujarnya dalam rilis survei di Jakarta, Senin, 23 Januari 2023.

Survei Algoritma juga mencatat tingkat kepuasan publik terhadap kinerja pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Maruf Amin selama 3 tahun terakhir cukup tinggi.

Namun kepuasan tersebut tidak memiliki korelasi dengan wacana penundaan Pemilu. Mayoritas responden menyatakan demikian.

Baca Juga: PMI di Arab Saudi dan Timur Tengah Masih Ada yang Tidak Terdeteksi Sebagai Pemilih di Pemilu

Dengan begitu isu perpanjangan masa jabatan presiden tidak disetujui mayoritas publik/responden.

Fajar Nursahid menjelaskan, secara umum kepuasan publik terhadap pemerintahan Jokowi dan Maruf Amin di periode kedua tercatat di atas 50 persen.

"Sebanyak 61,3 persen publik puas terhadap kinerja pemerintahan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Maruf selama 3 tahun terakhir," ujarnya.

Kemudian sebanyak 24,0 persen menjawab biasa saja untuk kinerja pemerintahan Jokowi - Amin, sedangkan 12,1 persen merasa tidak puas.***

Editor: Arif Rahman

Tags

Terkini

Terpopuler