PMI di Arab Saudi dan Timur Tengah Masih Ada yang Tidak Terdeteksi Sebagai Pemilih di Pemilu

- 21 Januari 2023, 17:08 WIB
PPI Italia bekerja sama dengan Koalisi Pewarta Pemilu (KPP) merilis hasil survei bertajuk Persiapan, Tingkat Partisipasi, dan Tantangan Pemilu 2024
PPI Italia bekerja sama dengan Koalisi Pewarta Pemilu (KPP) merilis hasil survei bertajuk Persiapan, Tingkat Partisipasi, dan Tantangan Pemilu 2024 /Screenshot

JURNAL MEDAN - Bawaslu RI menyoroti hak pilih Pekerja Migran Indonesia (PMI) ilegal yang berada di luar negeri karena kerap terabaikan karena persoalan seperti dokumen.

Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja mengatakan PMI meskipun ilegal tetap saja merupakan unsur warga negara yang harus dipenuhi hak politiknya.

"Pekerja migran ilegal atau undocumented paling banyak di Saudi Arabia dan negara-negara timur tengah," ujar Rahmat Bagja dalam diskusi daring PPI Italia dan Koalisi Pewarta Pemilu (KPP), Jumat, 20 Januari 2023.

Baca Juga: Juventus REMUK Dihukum Pengurangan 15 Poin, Resmi Ajukan Banding, Langsung Jadi Tim Medioker, JUSTICE?

Selain berstatus ilegal di luar negeri karena ada persoalan pemberkasan, para PMI ini juga ada yang bekerja di luar negeri secara ilegal.

"Karena ada yang ditelantarkan oleh majikannya hingga paspornya ditahan," kata Bagja.

Maka pendataan bagi setiap WNI di luar negeri menjadi sangat penting karena hak untuk memilih dan mendapatkan hak-hak lainnya tergantung dokumen.

"Banyak mereka yang tidak terdeteksi (sebagai pemilih di luar negeri), dan biasanya jadi pengungsi di depan kedutaan besar," kata Bagja.***

Editor: Arif Rahman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x