Pemprov Jakarta Lanjutkan Revitalisasi JPO Karet Sudirman yang Sempat Tertunda Akibat Pandemi

- 30 Januari 2021, 13:36 WIB
Ilustrasi PSBB DKI Jakarta. Pemprov DKI Jakarta kembali memperpanjang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wiilayahnya.*
Ilustrasi PSBB DKI Jakarta. Pemprov DKI Jakarta kembali memperpanjang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wiilayahnya.* /pixabay.com/febriamar

  JURNAL MEDAN- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan melanjutkan revitalisasi Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Sudirman Tahap 2, di area CBD Karet Sudirman yang sempat tertunda akibat Pandemi Covid-19.

Hal tersebut disampaikan oleh Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup Setda Provinsi DKI Jakarta, Yusmada Faizal.

Ia mengatakan, perencanaan revitalisasi JPO Karet Sudirman ini telah dimulai bersamaan dengan revitalisasi 3 JPO sebelumnya di kawasan Senayan Sudirman.

Baca Juga: Din Syamsuddin: Penghinaan Terhadap Saudara Kami Natalius Pigai Melanggar Agama, Pancasila, dan Memecah Belah

"Revitalisasi JPO Karet Sudirman merupakan kelanjutan dan kesatuan paket pembiayaan, bersama revitalisasi 3 JPO sebelumnya di kawasan Senayan Sudirman sebelum pandemi," kata Yusmada dalam keterangannya, Sabtu 30 Januari 2021.

Kemudian Yusmada menyampaikan terdapat beberapa hal yang mendasari revitalisasi JPO Karet Sudirman tersebut, di antaranya adalah untuk menjamin keamanan dan kenyamanan pejalan kaki dan pengguna jalan.

"JPO ini penting untuk dilakukan pembenahan dengan penguatan struktur jembatan, karena struktur gelagar jembatan yang mengalami deformasi berlebihan. Jadi bila kita melintas di jembatan, akan terasa bergetar," katanya.

Baca Juga: Soal Cuitan 'Islam Arogan', Bareskrim Polri: Senin, Abu Janda Akan Dipanggil dan Diperiksa

Lebih lanjut, Yusmada turut menjelaskan perlu adanya beberapa fasilitas tambahan untuk memberi kemudahan bagi penyandang disabilitas dan pengguna jalan berkebutuhan khusus.

"Akan disediakan lift untuk memudahkan penyandang disabilitas. Selain itu juga dilakukan pelebaran dan perbaikan kelandaian, karena lebar ramp/tangga jembatan yang sempit dan curam, seringkali menimbulkan antrean panjang para pengguna jasa bus Transjakarta," ujarnya.

Halaman:

Editor: Ahmad Fiqi Purba


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x