Network
JURNAL MEDAN - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) Abdul Halim Iskandar mengatakan desa yang telah miliki Posko Jaga Desa kembali berjaga selama 24 Jam sesuai instruksi dari Satgas Penanganan Covid-19 dan Pemerintah Daerah.
Kebijakan Pos Jaga Desa aktif ini terkait Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro sesuai Instrumen Mendagri No. 3 tahun 2021 yang berlaku tanggal 9-22 Februari.
Menurut Menteri Halim, PPKM berbasis mikro ini berada di level desa. Termasuk soal kewajiban yang harus dilakukan oleh Desa dan pemanfataan Dana Desa telah diberikan arahan yang jelas kepada desa.
Baca Juga: PPKM Mikro Mengatur Hingga RT dan RW, ZONA ORANYE Rumah Ibadah dan Tempat Bermain Anak Wajib Ditutup
Baca Juga: Warga Woha Kabupaten Bima Digegerkan dengan Penemuan Sosok Mayat di Persawahan
"Ini sudah dituangkan dalam Instruksi Menteri Desa PDTT Nomor 1 Tahun 2021, yang kesemuanya itu merupakan penegasan atas Permendes Nomor 13 Tahun 2020 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa," demikian keterangan pers Menteri Halim, Senin, 8 Februari 2021.
Inti dari Instruksi tersebut adalah seluruh aktifitas yang terkait dengan PPKM Mikro harus didukung penuh oleh desa.
Gus Menteri, sapaan akrabnya, menyebut segala hal yang terkait operasionalisasi Posko Jaga Desa, kemudian penyemprotan Disinfektan jika memang dibutuhkan, yang menggunakan alokasi Dana Desa, termasuk di dalamnya dibutuhkan penyiapan ruang Isolasi.
"Jadi sebenarnya, semua kegiatan yang sekarang menjadi tindak lanjut dari Instruksi Mendagri, sudah dilakukan oleh Desa yang dulunya disebut Relawan Desa Lawan Covid-19," jelasnya.
