JURNAL MEDAN - Anggota Komisi 1 DPR Sukamta mempertanyakan strategi pemerintah untuk menyelesaikan masalah Papua yang kompleks dan semakin banyak memakan korban dari TNI dan rakyat sipil.
Pada Senin, 15 Februari 2021, prajurit TNI Prada Ginanjar Arianda gugur saat terjadi kontak senjata dengan Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) di Distrik Sugaja, Kabupaten Intan Jaya, Papua.
Dengan gugurnya Prada Ginanjar Arianda, sudah sudah 4 anggota TNI dari Batalyon Infanteri (Yonif) Raider 400/Banteng Raiders yang wafat sejak Januari 2021.
Baca Juga: Bank Sekelas Citibank Salah Transfer US $900 Juta? Pengadilan Tak Percaya
Menurut Sukamta, gugurnya prajurit satuan khusus TNI yang handal bisa jadi dikarenakan strategi yang digunakan pemerintah saat ini tidak tepat.
"Kehilangan 1 nyawa anak bangsa itu sangat mahal harganya. Pemerintah semestinya segera melakukan evaluasi dalam penyelesaian masalah di Papua sehingga tidak ada lagi korban jiwa," demikian keterangan pers Sukamta, Rabu, 17 Februari 2021.
Sukamta kembali menyoroti lemahnya sikap pemerintah dalam penanganan kelompok KKSB yang menyebabkan situasi instabilitas keamanan berlarut-larut di Papua.
Terlebih, situasi instabilitas keamanan di beberapa titik sudah terjadi selama puluhan tahun.