"[...] Memang di dalam internal Partai Demokrat itu sendiri terjadi semacam dualisme kepemimpinan, dalam pengertian bahwa ada kelompok-kelompok yang sedari awal sesungguhnya melihat bahwa yang lebih pantas, lebih cocok menjadi pimpinan PD itu adalah Ibas," jelas Qodari.
Situasi ini tentu berbahaya bagi masa depan Partai Demokrat. Qodari menyarankan partai pemenang Pemilu 2009 ini fokus ke birokrasi internal dan kelembagaan partai ketimbang meributkan ketum atau sosok pemimpin.
"Popularitas pribadi AHY yang papan tengah itu sulit untuk bisa mendongkrak suara Partai Demokrat seperti dulu dilakukan SBY. Jadi kalau diharapkan dengan popularitas papan tengah AHY bisa mendongkrak kemenangan PD itu jauh panggang daripada api. Itu sebuah fatamorgana," tegasnya. ***