JURNAL MEDAN - Ketua Pengurus Tanfidziyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Robikin Emhas dalam keterangan duka cita terkait wafatnya pengamat politik Arbi Sanit kembali mengingatkan tentang sosok yang kritis terhadap pemerintah tersebut.
Arbi Sanit, pakar politik UI, meninggal dunia Kamis 25 Maret 2021 di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM). Robikin mengatakan, Arbi Sanit melalui laman Facebook-nya pernah menceritakan tentang kondisi bangsa saat ini.
"Sekarang musim membangkit kerajaan, bukan saja simbolik tapi disertai istana, raja dan ratu, punggawa, dengan pakaian dan upacara resminya," demikian postingan Arni Sanit di Facebook yang dikutip kembali Robikin Emhas.
Baca Juga: Horee...! Program Kartu Prakerja Gelombang 16 Mulai Dibuka Siang, Kuota 300 Ribu Peserta
Arbi Sanit kemudian menuturkan, ada pihak-pihak yang menanggapi situasi 'Membangkit Kerajaan' itu sebagai gejala kultural, ada yang menerima sebagai hak berkumpul dan berorganisasi sesuai konstitusi.
"Tetapi perlu dilihat secara politik," tegas Arbi Sanit menyampaikan opininya pada 19 Januari 2020.
Arbi Sanit juga menentang beberapa pihak yang mendeklarasikan kerajaan di NKRI tahun 2020 lalu.
"Gejala itu membahayakan visi bernegara masyarakat yang gagal dimatangkan oleh penguasa dan pemerintah. Malah kelakuan korup dan gila hormat penguasa membentuk ketidakpercayaan politik," jelas Arbi Sanit ketika itu.
Baca Juga: Suara Penjual Minyak Botol dan Tambal Ban di Kota Medan, Berharap Mendapat Perhatian Wali Kota