JURNAL MEDAN - Politikus PDI Perjuangan sekaligus pendiri Gerakan Inovator 4.0 Budiman Sudjatmiko menegaskan bahwa pembangunan Bukit Algoritma tak menggunakan dana APBN.
Proyek ambisius senilai Rp18 triliun tersebut akan didanai dari investor dari Eropa, Amerika Serikat (AS), dan investor lokal. Menurut Budiman, banyak investor tertarik dengan konsep 'Silicon Valley Indonesia' ini.
"Kami punya ide, kami tawarkan ke investor," kata Budiman Sudjatmiko.
Baca Juga: Orang Yang Boleh Tidak Berpuasa Ramadan
Saat ini Budiman masih belum bisa menyebutkan investor yang akan menanam uang di proyek tersebut. Namun PT Kiniku Bintang Raya akan jadi pengembang kawasan Bukit Algoritma seluas 888 hektare di Cikadang dan Cibadak, Sukabumi, Jawa Barat.
Budiman kini menjabat sebagai Ketua Pelaksana Kiniku Bintang Raya yang telah resmi menggandeng perusahaan pelat merah PT Amarta Karya (Persero) sebagai kontraktor.
PT Amarta Karya nantinya yang akan membangun infrastruktur kawasan Bukit Algoritma, mulai dari jalan, gedung, hingga instalasi air dan listrik.
Pengamat properti Indonesia Property Watch Ali Tranghanda mengatakan kehadiran kawasan ekonomi khusus (KEK) Bukit Algoritma bakal mendorong pertumbuhan pasar properti di kawasan Sukabumi dan sekitarnya dalam jangka panjang.