MenPAN-RB Sebut Kerap Kehilangan PNS Berbakat Akibat Terpapar Radikalisme, Fadli Zon: Harus Dievaluasi

- 19 April 2021, 05:06 WIB
Politisi Partai Gerindra, Fadli Zon
Politisi Partai Gerindra, Fadli Zon /jurnalmedan.com/Instagram/@fadlizon

JURNAL MEDAN - Politisi Partai Gerindra, Fadli Zon menyikapi pernyataan MenPAN-RB Tjahjo Kumolo terkait Pegawai Negeri Sipil (PNS) terpapar paham radikalisme dan terorisme.

Fadli Zon mengatakan apa yang disampaikan oleh Tjahjo Kumolo harus dievaluasi.

"Harus dievaluasi, jangan2 yg nilai radikalisme tak mengerti radikalisme itu apa," kata Fadli Zon seperti dikutip jurnalmedan.com dari akun Twitter @fadlizon, Senin 19 April 2021.

Fadli Zon mengatakan jika tidak dievaluasi, wacana radikalisme akan menjadi prasangka dan fitnah yang tidak akan berhenti.

Baca Juga: Persija Fokus Recovery Fisik untuk Laga Final Piala Menpora 2021

"Wacana radikalisme bisa membuat prasangka n fitnah tak henti," katanya.

Bahkan lanjut Fadli Zon, wacana radikalisme juga dapat digunakan sebagai alat untuk membungkam atau merefleksi fobia Islam.

"(Radikalisme_red) dijadikan alat bungkam kritik atau refleksi fobia Islam," katanya.

Diakhir cuitannya, Fadli Zon menuding demokrasi di Indonesia terjun ke rangking 102 akibat isu radikalisme.

"Ini yg bikin demokrasi RI jeblok ke rangking 102," pungkasnya.

Baca Juga: PBNU: Video Viral Joseph Paul Zhang Sangat Mungkin Disengaja dan Provokasi, Kita Percayakan Kepada Kepolisian

Menpan RB Tjaho Kumolo mengatakan bahwa pemerintah banyak kehilangan Pegawai Negeri Sipil (PNS) pintar akibat terpapar paham radikalisme dan terorisme.

Hal itu diungkapkan oleh Tjahjo Kumolo saat menghadiri rilis survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) bertajuk tantangan reformasi birokrasi: Persepsi Korupsi, Demokrasi dan Intoleransi di Kalangan PNS.

"Kami banyak kehilangan orang-orang pintar yang seharusnya dia bisa duduk di eselon 1, yang dia seharusnya bisa duduk di eselon 2, yang seharusnya dia bisa menjadi kepala badan atau lembaga tapi dalam TPA (tes potensi akademi) dia terpapar masalah-masalah radikalisme dan terorisme," kata Tjahjo, Minggu 18 April 2021.

Baca Juga: Segera Klaim! Kode Redeem Free Fire 19 April 2021 Terupdate

Tjahjo mengaku bahwa pihaknya telah mengantongi data oknum PNS yang memiliki paham ke arah radikalisme.

"Ini tanpa ampun kami sudah ada datanya, semua lewat medsosnya dia pegang, kemudian kedua PPATK saya kira harus kita cermati secara bersama-sama," katanya.***

Editor: Ahmad Fiqi Purba


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x