Network
JURNAL MEDAN - Ketua Gerakan Nasional Pembela Fatwa (GNPF) Ulama, Yusuf Martak mengajak masyarakat Indonesia, khususnya umat muslim untuk menjadikan momentum akhir ramadan ini untuk muhasabah atau introspeksi diri.
Tak hanya itu, Yusuf Martak juga memberikan apresiasi kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam program 100 hari kerjanya.
“Idul Fitri 1442 H kali ini merupakan momentum yang sangat tepat untuk kita bermunajat kehadirat Allah Yang Maha Esa agar bangsa ini terlepas dari berbagai masalah, khususnya pandemi Covid-19 dapat segera berakhir. Selama ini mungkin kita bertanya tanya penyebab masalah yang silih berganti terjadi di negeri ini apakah ujian atau hukuman dari Yang Maha Esa?,” kata pria yang memiliki nama lengkap Yusuf Muhammad Martak dalam pesan singkatnya kepada wartawan, Senin 10 Mei 2021.
Baca Juga: Umi Pipik Bongkat Aib Sang Suami, Inul Daratista: Halah Pret...
Sebagai prinsip dasar demokrasi, kata Yusuf, penyelenggaraan pemerintahan sejak awal kemerdekaan RI selalu hidup dalam kerukunan.
“Kita harus jujur, bahwa proses kita dalam mengisi demokrasi tidak sedikit membuat ikatan tali persaudaraan sebangsa kadang mudah terpicu oleh kesalahpahaman dan kadang berakibat meruncing nya perbedaan yang sebenarnya tidak perlu terjadi. Saya yang kebetulan berada di dalam barisan terdepan ingin sekali mengisi serta manjaga demokrasi dan kerukunan antar umat beragama maupun kerukunan kebangsaan tetap terjaga dengan baik,” ujarnya.
Yusuf juga menyinggung persoalan pertarungan di dunia perpolitikan, yang menurutnya harus segera di akhiri.
Tak sampai disitu, ia juga meminta benturan ujaran-ujaran kebencian di media sosial untuk segera dihentikan.
Baca Juga: Heboh! Umi Pipik Sebut Mendiang Ustad Jefri Al Buchori punya Tiga Istri, yang Ketiga Artis Terkenal
“Saat ini kita perlu memberikan apresiasi kepada Kapolri yang baru Jenderal Listiyo Sigit Prabowo yang telah membuat gebrakan dalam 100 hari kepemimpinannya, berjanji membenahi kinerja Polri juga akan mengambil tindakan tegas terhadap anggota Polri yang kedapatan melanggar aturan. Termasuk upaya penegakkan hukum khususnya yang berkaitan dengan perilaku di dunia maya melalui program Virtual Police,” ungkapnya.
