Semakin Panas, Kubu AHY Sebut Marzuki Alie Tak Tahu Diri, Beberkan 4 Alasan Pemecatan Kader Demokrat

- 22 Mei 2021, 12:27 WIB
Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra bersama kuasa hukum Partai Demokrat, Bambang W.
Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra bersama kuasa hukum Partai Demokrat, Bambang W. /Istimewa/

JURNAL MEDAN - Perseteruan Kubu AHY (Agus Harimurti Yudhoyono) dengan kelompok KLB Partai Demokrat Deli Serdang kini kian memanas. Kedua kubu kini sedang menjalani persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat (PN Jakpus).

Dua kubu yang berseteru tersebut, hingga kini terus melayangkan sindiran ke pihak lawan. Setelah sebelumnya tokoh kubu KLB Deli Serdang Max Sopacua menyindir AHY yang tidak berani hadir di persidangan, kini balasan dilancarkan kubu AHY.

Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra kali ini menyindir pengakuan petinggi Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat Marzuki Alie, yang selalu mengaku sebagai korban.

Baca Juga: Sumut Jadi Sorotan Usai Jual-Beli Vaksin Covid-19 Ilegal Viral, Kemenkes RI: Penindakan Kewenangan Pemda

"Janganlah playing victim terus, mengaku korban fitnah, tapi kerjanya mengumbar fitnah terus ke Partai Demokrat dan jajarannya," ujar Herzaky saat dikonfirmasi wartawan, Sabtu, 22 Mei 2021.

Herzaky menegaskan, ada beberapa hal yang perlu diklarifikasi dari fitnah terbaru Marzuki terhadap kubu AHY.

"Pertama, fakta Marzuki Alie bagian dari pendukung KLB ilegal, diperkuat dengan kehadiran pada saat KLB di Deli Serdang dan keterpilihan dirinya sebagai Dewan Pembina di KLB ilegal," kata Herzaky.

Menurut Herzaky, Marzuki selaku mantan Ketua DPR RI seharusnya tahu aturan dan tahu diri jika gerakan yang didukungnya itu ilegal.

Baca Juga: Bocoran Ikatan Cinta Malam Ini 22 Mei 2021: Kisah Cinta Michelle yang Membuat Mama Sarah Penasaran

"Kedua, pemecatan Marzukie Alie adalah bentuk ketegasan Partai Demokrat atas perbuatannya dan sudah melalui tahapan-tahapan yang sesuai dengan mekanisme aturan internal partai," ungkap Herzaky.

Herzaky mengklaim, pemecatan terhadap Marzuki Cs merupakan keinginan aspirasi dari bawah, khususnya DPC dan DPD.

"Ketiga, Partai Demokrat selalu mengedepankan itikad baik terhadap para kader yang melakukan kesalahan. Namun, pihaknya tidak bisa memaafkan begitu saja para mantan kader yang telah mencoba merusak kedaulatan dan eksistensi Partai Demokrat," tegas Herzaky.

"Keempat, tidak ada Dinasti Politik di tubuh Partai Demokrat, karena pemilihan ketua umum dilakukan secara demokratis sesuai aturan partai. Kemudian diperkuat dengan suara DPD dan DPC yang bulat dalam Kongres. Termasuk solidaritas dan soliditas DPD, DPC, Sayap Partai, dan Kader PD seluruh Indonesia ketika melawan GPK-PD beberapa waktu lalu," sambungnya.

Baca Juga: Tak Pernah Hadiri Sidang, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono Diomelin Hakim PN Jakpus?

Oleh sebab itu, Herzaky meminta kubu Moeldoko agar tidak mengada-ada dan tidak menyebar fitnah saat memberikan argumentasi perihal perseteruannya dengan kubu AHY.

"Kalau memang Marzuki Alie orang yang bermoral, tentu dia harus sadar bahwa jabatan sekjen partai dan ketua DPR RI yang didapatnya ketika itu, tentunya ada peran besar seorang SBY, orang yang sekarang ia fitnah dan hina dengan keji," tutup Herzaky.***

Editor: Sunardi Panjaitan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah