Digunakan Untuk Isi Baterai HP, Seribu Dosis Vaksin COVID-19 Terbuang Sia-sia

- 25 Mei 2021, 20:29 WIB
Digunakan Untuk Isi Baterai HP, Seribu Dosis Vaksin COVID-19 Terbuang Sia-sia
Digunakan Untuk Isi Baterai HP, Seribu Dosis Vaksin COVID-19 Terbuang Sia-sia /jurnalmedan.com/NDTV.COM

JURNAL MEDAN - Vaksin COVID-19 kini telah disebarkan di berbagai penjuru dunia. Dengan adanya vaksin ini diharapkan pandemi COVID-19 segera mereda dan perekonomian dunia kembali berjalan seperti sedia kala.

Karena khasiatnya yang begitu besar, tak heran jika penanganannya pun juga sangat khusus. Namun, apa jadinya jika vaksin COVID-19 ditangani dengan sembrono bahkan konyol?

Dilansir dari AFP, sebuah insiden konyol terjadi di sebuah klinik di ibu kota Bishkek, Kirgistan. Dalam insiden tersebut disebutkan bahwa alih-alih disimpan dan dikelola dengan baik dan hati-hati, vaksin COVID-19 justru ditempatkan di lemari es yang ternyata mati karena stop kontaknya dicabut dan digunakan untuk mengisi baterai ponsel.

Baca Juga: Ini Postingan Kasar Akun @cutemagicman007 Terhadap Felicia Tissue, Eks Kekasih Kaesang Pangarep

Vaksin COVID-19 Sputnik V tersebut merupakan bagian dari paket sumbangan dari Rusia yang secara keseluruhan berjumlah 20 ribu dosis.

Namun, diungkapkan oleh petugas di Pelayanan Sanitasi dan Epidemiologi Pusat Negara, Burul Asylbekova, 1.000 vaksin tersebut terpaksa harus dibuang karena lemari es yang digunakan sebagai tempat penyimpanan mati.

Pelaku diduga adalah seorang petugas kebersihan yang tengah berjaga. Petugas tersebut diduga tak mengetahui jika colokan tersebut digunakan sebagai daya kulkas penyimpanan vaksin.

Baca Juga: 7 Seleb Ini Nampang di Bak Truk, Reaksi Adem Rossa Curi Perhatian Warganet!

Dengan viralnya insiden tersebut, publik terus melakukan dsakan agar Menteri Kesehatan Alimkadyr Beishenalivey untuk mundur.

Namun ternyata, kejadian tersebut tidak hanya menjadi satu-satunya alasan publik untuk mendesak Beishenalivey mundur dari Menteri Kesehatan. Sebelumnya, Menteri kesehatan tersebut bersikeras untuk memanfaatkan akar beracun sebagai obat COVID-19.

Akar beracun tersebut berasal dari campuran sejumlah bahan yang diciptakan oleh Presiden Sadyr Japarov.***

Editor: Ahmad Fiqi Purba


Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x